Ayah Jadi Guru, Tak Cukup Uang Beli Albumin

Ayah Jadi Guru, Tak Cukup Uang Beli Albumin
BERHARAP SEMBUH - Ramdan Aldiel bersama kedua orang tuanya. Foto: Radar Tulung Agung.
Bilqis bukan satu-satunya balita yang menderita kelainan bawaan atresia bilieri di negeri ini. Cukup banyak anak terlahir dengan kelainan yang menimbulkan kerusakan parah pada hati dan limpa itu. Salah satunya adalah Ramdan Aldiel. Bocah tiga tahun asal Trenggalek, Jatim ini, segera akan ditransplan hatinya oleh tim dokter RSUD dr Soetomo Surabaya, bersama para mentor dari OOTC Tianjin, Tiongkok.

Laporan TITIN RATNA, Trenggalek

NAMA kelainan bawaan atresia bilieri (biliary atresia) tiba-tiba menjadi populer. Semua orang membicarakannya. Seorang bocah asal Jakarta bernama Bilqis Anindya Passa, dikirim ke Semarang untuk menjalani transplantasi hati.

Bayi yang lahir dengan kelainan tersebut akan mengalami kerusakan hati dan limpa yang parah, serta menguning karena cairan empedunya mengendap di liver. Ini karena saat lahir, saluran empedu (bilier)-nya yang berada di usus kecil tidak terbentuk.

Kelainan seperti itu banyak dan tidak hanya di Indonesia. Di Tiongkok dan negara-negara maju lain (termasuk di AS, Eropa dan Jepang), kelainan jenis inilah yang menjadi penyebab terbanyak kasus transplantasi hati pada anak-anak. Itu juga yang mendorong tim dokter dan perawat RSUD dr Soetomo Surabaya mendalami teknik transplantasi hati di pusat transplantasi terbesar di dunia, OOTC (Oriental Organ Transplant Center), Tianjin, Tiongkok, meski udara di kota itu sedang sangat dingin, yakni 13 derajat Celsius di bawah nol. Sebab, satu-satunya cara menyelamatkan penderita kelainan tersebut adalah transplantasi hati.

Dan, penderita atresia bilieri yang mendorong tim "Soetomo" ke Tianjin itu adalah Ramdan Aldiel. Satu-satunya anak lelaki dari sepasang guru negeri dari Trenggalek.

Bilqis bukan satu-satunya balita yang menderita kelainan bawaan atresia bilieri di negeri ini. Cukup banyak anak terlahir dengan kelainan yang menimbulkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News