Ayah Jadi Guru, Tak Cukup Uang Beli Albumin
Jumat, 05 Februari 2010 – 05:54 WIB
Bilqis bukan satu-satunya balita yang menderita kelainan bawaan atresia bilieri di negeri ini. Cukup banyak anak terlahir dengan kelainan yang menimbulkan kerusakan parah pada hati dan limpa itu. Salah satunya adalah Ramdan Aldiel. Bocah tiga tahun asal Trenggalek, Jatim ini, segera akan ditransplan hatinya oleh tim dokter RSUD dr Soetomo Surabaya, bersama para mentor dari OOTC Tianjin, Tiongkok.
Laporan TITIN RATNA, Trenggalek
NAMA kelainan bawaan atresia bilieri (biliary atresia) tiba-tiba menjadi populer. Semua orang membicarakannya. Seorang bocah asal Jakarta bernama Bilqis Anindya Passa, dikirim ke Semarang untuk menjalani transplantasi hati.
Laporan TITIN RATNA, Trenggalek
NAMA kelainan bawaan atresia bilieri (biliary atresia) tiba-tiba menjadi populer. Semua orang membicarakannya. Seorang bocah asal Jakarta bernama Bilqis Anindya Passa, dikirim ke Semarang untuk menjalani transplantasi hati.
Bayi yang lahir dengan kelainan tersebut akan mengalami kerusakan hati dan limpa yang parah, serta menguning karena cairan empedunya mengendap di liver. Ini karena saat lahir, saluran empedu (bilier)-nya yang berada di usus kecil tidak terbentuk.
Kelainan seperti itu banyak dan tidak hanya di Indonesia. Di Tiongkok dan negara-negara maju lain (termasuk di AS, Eropa dan Jepang), kelainan jenis inilah yang menjadi penyebab terbanyak kasus transplantasi hati pada anak-anak. Itu juga yang mendorong tim dokter dan perawat RSUD dr Soetomo Surabaya mendalami teknik transplantasi hati di pusat transplantasi terbesar di dunia, OOTC (Oriental Organ Transplant Center), Tianjin, Tiongkok, meski udara di kota itu sedang sangat dingin, yakni 13 derajat Celsius di bawah nol. Sebab, satu-satunya cara menyelamatkan penderita kelainan tersebut adalah transplantasi hati.
Dan, penderita atresia bilieri yang mendorong tim "Soetomo" ke Tianjin itu adalah Ramdan Aldiel. Satu-satunya anak lelaki dari sepasang guru negeri dari Trenggalek.
Bilqis bukan satu-satunya balita yang menderita kelainan bawaan atresia bilieri di negeri ini. Cukup banyak anak terlahir dengan kelainan yang menimbulkan
BERITA TERKAIT
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis