Ayah Joya Menangis di Makam: Pedih Hati Saya
jpnn.com, BEKASI - Asmawi, 56, masih tak terima anak pertamanya Muhamad Alzahra alias Joya tewas dibakar massa di Kampung Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi, Jabar. Dengan nada kesal, dia minta proses hukum terus dilanjutkan.
“Saya selalu mengajarkan kebaikan kepada anak saya. Pedih hati saya, anak meninggal dunia karena dibakar,” kata Asmawi, saat menghadiri proses otopsi oleh tim Puslabfor Mabes Polri, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kedondong, Desa Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu (9/8) kemarin.
Asmawi mengaku, sejauh ini dirinya tidak pernah mengajarkan anaknya mencuri. Dan dia masih mempertanyakan kenapa anaknya dipukul hingga dibakar.
“Ini negara hukum kenapa anak saya dipukul dan dibakar mati. Dasarnya apa,” katanya sesenggukan, sembari mengusap air mata.
Sambil duduk bersila di depan makam Joya, Asmawi kembali mengatakan dengan tegas, tidak rela anaknya dibakar massa sampai meninggal dunia. “Saya selalu mengajarkan kebaikan kepada anak saya,” katanya.
Hal senada juga dikatakan Adik Joya, Bambang Purnomo, 29. Dia katakana, Joya dikenal sebagai sosok yang pendiam dan taat ibadah. Dia masih tidak mempercayai kalau Joya merupakan sosok pencuri. “Karena memang kakak saya (Joya) itu tekhnisi amplifier,” katanya singkat.
Proses otopsi di TPU Kedondong oleh tim Puslabfor Mabes Polri berjalan hingga 2,5 jam. Awal pembongkaran pemakaman dilakukan pukul, 10.30 hingga selesai pukul 12.00.
Tim Forensik melakukan pembedahan jasad Joya. “Ini baru langkah pembedahan,” kata dr Astri, usai melakukan otopsi.
Asmawi, 56, masih tak terima anak pertamanya Muhamad Alzahra alias Joya tewas dibakar massa di Kampung Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan Kabupaten
- Pembakar Hidup-Hidup Warga Penjaringan Masih Berkeliaran, Waspada!
- Mengerikan! Pria dan Wanita Dibakar Hidup-Hidup di Penjaringan, Polisi Bergerak
- Polisi Buru Suami yang Bakar Hidup-Hidup Istri dan Anak di Pandeglang
- Polisi Butuh Waktu 9 Tahun Untuk Menangkap Pembunuh Sadis Ini
- Mahasiswa di Jogja Dibakar Teman Sendiri, Polisi Masih Memburu Pelaku
- Alasan 8 Pelaku Pilih Membakar Darwin Sitepu Hidup-Hidup, Alamak