Ayah Kena PHK, Adit Tidak Bisa Ikut Sekolah Daring karena Tak Punya HP
Pemberian ponsel, kata Urip, akan ditujukan bagi siswa yang keluarganya benar-benar tidak memiliki ponsel.
Seorang pelajar SMP di Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, bernama Aditya Akbar, misalnya, tidak bisa mengikuti sekolah daring hingga ujian selama enam bulan lantaran tidak punya ponsel pintar.
Siswa di SMP Negeri 286 itu juga tak bisa mengikuti ulangan tengah semester.
“Mulai belajar daring sebenarnya dari kelas VI SD. Dulu ada handphone bapak, tapi sekarang udah enggak ada karena rusak pas masuk SMP,” ujar Aditya di Jakarta, Senin.
Aditya memaklumi ayahnya tidak bisa membelikan ponsel baru, disebabkan sang ayah terkena PHK di bengkel tempatnya kerja, sejak pandemi COVID-19.
Bahkan penghasilan ayah kurang dari Rp100.000 sehari sehingga tidak memungkinkan untuk membeli ponsel.
Adit mengatakan pihak sekolah telah mendatangi rumah petaknya di Jalan Cempaka Bawah RT10/07 Nomor 41 Kota Bambu Utara, Palmerah pada Jumat (23/10).
“Pihak sekah datang ke sini, karena saya tidak ikut sekolah daring dan ulangan,” kata Adit.
Seorang siswa di Jakarta Barat tidak bisa ikut sekolah daring karena tidak punya HP, ayahnya terkena PHK.
- Kasasi Sritex Ditolak MA, Pemerintah Siapkan Langkah Jika Terjadi PHK
- 5 Berita Terpopuler: Dipastikan Hanya 25% yang Lulus PPPK, tetapi Jangan Ada PHK, Tolong Teken SK Honorer
- MenPAN-RB Rini Minta Pemda Tidak PHK Honorer, Alihkan Semuanya
- 5 Berita Terpopuler: Instruksi Tegas MenPAN-RB soal PPPK & Honorer, Jangan Sampai Ada PHK Massal
- Boikot Produk Israel Dorong Ekonomi Lokal, Tidak Memicu PHK Massal
- UMP 2025 Naik 6,5 Persen, Kadin Imbau Pengusaha tak Melakukan PHK