Ayat dan Mayat (Lagi)
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Persoalannya hanyalah mencari strategi supaya Megawati tidak losing face, kehilangan muka, jika tidak mencalonkan Puan Maharani.
Kelihatannya tugas itu dibebankan kepada Hasto Kristiyanto.
Tentu saja beban itu sangat berat bagi Hasto.
Mungkin itu pula yang membuatnya terlihat akhir-akhir ini sering frustrasi dan menyerang lawan politiknya dengan gencar dan cenderung seperti babi buta.
Hal terlihat dari komentarnya terhadap Partai Nasdem dan serangan-serangannya terhadap Partai Demokrat.
Hasto juga melakukan penertiban besar-besaran di internal partai.
Memberi kartu kuning kepada geng Dewan Kolonel dan memberi peringatan kepada para die hard Ganjar Pranowo, seperti FX Rudyatmo ketua PDIP Solo.
Cepat atau lambat PDIP harus memilih capresnya, dan kalau bukan Puan berarti tugas paling berat Hasto adalah meyakinkan Megawati supaya ikhlas menunjuk Ganjar Pranowo sebagai ‘’the new petugas partai’’.
Di Amerika, perang politik identitas tidak terhindarkan. Di Indonesia, hal yang sama juga tidak akan bisa dihindarkan
- Bambang Widjanarko PKPN Singgung soal Evaluasi Kabinet Merah Putih
- Tampil di HUT ke-52 PDIP, Butet Baca Puisi 'Dibakar Luka' yang Terinspirasi dari Megawati
- Prabowo Luncurkan Makan Bergizi Gratis, Pedagang Kantin Sekolah Menangis
- PDIP Rayakan HUT ke-52 Secara Sederhana, Bakal Diisi Pidato Politik Bu Mega
- Pernyataan Effendi Setelah Bertemu Jokowi Dianggap Upaya Merongrong PDIP
- Dansa 90