Ayatollah Khamenei: Infrastruktur Nuklir Iran Tidak Boleh Disentuh
jpnn.com, TEHRAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei tidak menolak kesepakatan nuklir dengan Barat asalkan infrastruktur industri nuklir Iran tak tersentuh.
"Tak ada yang salah dalam kesepakatan (dengan Barat), tetapi infrastruktur industri nuklir kami tidak boleh tersentuh," kata Khamenei dalam pertemuan dengan pejabat tinggi badan nuklir Iran dan ilmuwan nuklir di sela-sela pameran tentang prestasi nuklir Iran di Teheran, Minggu (11/6).
Pernyataan tersebut ia sampaikan di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan negara-negara Barat atas program nuklir dan pengayaan uranium yang signifikan oleh Teheran.
Pembicaraan yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, di mana AS secara sepihak menarik diri pada Mei 2019 dan di mana Iran seharusnya membatasi pengayaan uraniumnya hingga 3,67 persen, masih terhenti sejak Agustus lalu karena ketidaksepakatan utamanya antara Teheran dan Washington.
Khamenei menolak klaim bahwa Iran mengembangkan bom nuklir dengan mengatakan bahwa Teheran tidak menginginkannya berdasarkan keyakinan agama mereka.
Dia justru menuduh negara-negara Barat, khususnya AS dan sekutunya di Eropa, serta badan nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tidak menepati janji.
Khamenei menekankan bahwa selama 20 tahun terakhir, Iran mengerti siapa pihak yang harus dipercaya dan siapa yang tidak.
Lebih lanjut ia mengatakan kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) harus dilanjutkan dalam kerangka peraturan pengamanan.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei membuka pintu bagi Barat untuk melanjutkan kesepakatan nuklir
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Kamala Harris Jadi Presiden AS, Republik Islam Iran Jangan Berharap Punya Senjata Nuklir
- Iran Bersumpah Hancurkan Israel Bila Diserang
- Menakar Potensi Skenario Tiji Tibeh di Timur Tengah
- Militer Israel Klaim Tidak Ada Korban Cedera Akibat Serangan Rudal Iran