Ayatollah Khamenei Sebut Peracun Puluhan Siswi di Iran Layak Mati
jpnn.com, TEHRAN - Pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan pelaku peracunan puluhan siswi di sejumlah sekolah negara tersebut, pantas dihukum mati jika sengaja melakukannya.
Menurut laporan harian Inggris The Guardian dalam lamannya pada Senin, ini kali pertama Khamenei mengomentari masalah yang sudah berlangsung sejak akhir tahun silam tersebut.
Khamenei juga mengatakan jika keracunan di sekitar 50 sampai 60 sekolah di Iran itu sengaja dilakukan, maka pelakunya telah melakukan dosa besar yang tak bisa diampuni.
"Jika peracunan para siswi ini terbukti (disengaja), maka orang-orang yang berada di balik kejahatan ini harus dijatuhi hukuman mati dan tidak akan ada ampun bagi mereka," kata Khamenei seperti disiarkan kantor berita IRNA.
Pihak berwenang Iran mengakui telah terjadi serangan peracunan di 50 sekolah di 21 dari total 30 provinsi di Iran.
Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi akhir pekan lalu menyatakan bahwa para penyidik sudah mengumpulkan sejumlah sampel mencurigakan, tapi dia tak mengungkapkan lebih jauh lagi sampel ini.
Vahidi mengungkapkan paling sedikit 52 sekolah menjadi sasaran dugaan peracunan ini. Sebaliknya, media massa Iran menyebut lebih dari 60 sekolah.
Teror peracunan ini membuat orang tua murid di Iran semakin mengkhawatirkan keselamatan putri mereka setelah sebelumnya juga dibuat khawatir oleh kerusuhan yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini selagi dalam tahanan pada September tahun lalu.
Khamenei juga mengatakan jika keracunan di sekitar 60 sekolah di Iran itu sengaja dilakukan, maka pelakunya telah melakukan dosa besar yang tak bisa diampuni
- 2 Hari Hilang, Siswi di Deli Serdang Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan Karung
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Tanda-Tanda dan Kronologi Kejatuhan Bashar al-Assad di Suriah
- Militan Suriah Menang, Bashar Menghilang, Dinasti Assad Tumbang
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh