Ayip Rizal, Perwira Polda Jawa Timur Kapten Tim Nasional Voli Indonesia
Tampik Tawaran Main di Turki demi Karir di Kepolisian
Di lapangan voli, prestasi Ayip juga sangat mengilap. Bersama Surabaya Samator, pemain bertinggi 193 cm tersebut pernah mencicipi dua kali podium juara. Ayip juga dua kali mengantarkan Indonesia merebut medali emas SEA Games pada 2007 dan 2009.
Ayip juga pernah dinobatkan sebagai pemain voli terbaik Asia Tenggara pada 2009. Prestasi gemilangnya itu membuatnya pernah dikontrak salah satu klub Vietnam. ’’Saat ini saya juga masih mendapat tawaran dari klub Turki dan Thailand. Tentu bayarannya sangat menggiurkan. Tapi, saya memutuskan tetap di sini,’’ ungkapnya.
Pebola voli yang bermain di posisi all round itu sadar bahwa dirinya tidak bisa meninggalkan voli. Apalagi saat ini karirnya masih bersinar terang. Kendati begitu, Ayip saat ini juga ingin berfokus mengejar karir di dunia lain, dunia yang sudah diputuskan menjadi kehidupan keduanya: polisi. Apalagi, sejak bergabung dengan polisi, Ayip belum sekalipun menduduki kursi penting di kepolisian. Baik di tingkat kepolisian sektor (polsek) atau kepolisian resor (polres) sesuai dengan pangkatnya.
Selepas lulus pendidikan sekolah perwira (sepa) pada 2010, Ayip ditugaskan sebagai perwira pertama (pama) di bagian SDM Mabes Polri. Terhitung mulai Agustus 2014, penghobi nonton tersebut juga hanya ditempatkan sebagai pama di Ditlantas Polda Jawa Timur.
Ayip memang tidak bisa menolak posisi tersebut. Sebab, itu merupakan keputusan pimpinan. ’’Tapi, sebagai polisi, tentu saya ingin berkarir sebaik-baiknya di sini (polisi). Artinya, saya ingin mendapat kepercayaan memegang jabatan dalam kepolisian,’’ ujarnya.
Untuk mendapat kepercayaan tersebut, Ayip pun mulai mengurangi intensitasnya di voli. Karena itu, dia menampik tawaran dari klub luar negeri. Kendati begitu, tidak berarti Ayip mundur dari pentas bola voli. Dia memang masih ingin tampil di Proliga tahun depan dan membela Merah Putih di SEA Games 2015.
’’Mungkin Proliga dan SEA Games tahun depan menjadi penampilan terakhir. Setelah itu, saya ingin dekat dengan voli dari balik lapangan dan tentu saja mengejar karir di kepolisian,’’ paparnya.
Demi karir cemerlang di kepolisian, bukan sekadar intensitas di voli yang dikurangi, Ayip kini juga tekun belajar segala hal tentang kepolisian. Belajar berbagai hal yang berkaitan dengan masyarakat. ’’Sudah empat tahun saya jadi polisi. Tapi, bagi saya, ini dunia baru. Karena itu, saya berusaha terus belajar,’’ ungkapnya.
Karir Ayip Rizal di lapangan voli masih terang benderang. Dia pun ingin terus memimpin Indonesia di event internasional. Tapi, Ayip kini juga berfokus
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408