Ayo, Cegah Kanker Paru dengan Langkah Sederhana ini
Ada pula penderita kanker paru tidak berobat tetapi masih hidup sampai saat ini.
Padahal, menurut dia, orang-orang sebaiknya melihat dari penelitian-penelitian dengan jumlah sampel yang lebih banyak.
Di tengah angka harapan hidup yang meningkat, tren penyakit bergeser menjadi penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, dan kanker, termasuk kanker paru.
Hal ini juga dibarengi dengan jumlah dan proporsi perokok yang meningkat.
Berdasarkan data dari UNICEF terkait profil remaja di Indonesia tahun 2021, sebanyak 59,7 persen orang mulai merokok setiap hari pada usia di bawah 19 tahun.
Kasus kanker paru di Indonesia menempati urutan ketiga kanker terbanyak (8,6 persen), setelah kanker payudara (16,7 persen) dan kanker leher rahim (9,3 persen).
Dalam satu tahun, setengah dari penderita kanker paru meninggal dunia.
Rokok menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kejadian kanker.
Ayo, cegah kanker paru dengan langkah yang sangat sederhana ini, dimulai dari sekarang ya.
- Ingin Berhenti Merokok? Segera Beralih ke Tembakau Alternatif
- Selandia Baru Sukses Mempercepat Penurunan Prevalensi Merokok, Negara Lain Bisa Menirunya
- Mengapa Sulit Berhenti Merokok? Kok, Minggu Keempat Kambuh Lagi?
- Guru Besar UI Sebut Mayoritas Penderita Kanker Paru Dilatari Kebiasaan Merokok
- Kemenkes dan AstraZeneca Serukan Pentingnya Skrining Kanker Paru Secara Dini
- Benarkah Produk Tembakau Alternatf Efektif Mengurangi Kebiasaan Merokok? Simak Penjelasan Para Ahli