Ayo, Siapa Berani Membuat Gerakan Tolak Jokowi-Prabowo?
Minggu, 20 Juni 2021 – 18:37 WIB

Refly Harun. Foto: Ricardo/JPNN.com
"Yang penting aparat hukum paham, yang kita tolak bukan Jokowi, tetapi tiga periodenya. Jadi yang ditolak itu adalah Jokowi - Prabowo karena itu bertentangan dengan hukum positif yang ada," tegasnya.
Hal itu, kata Refly, karena harus ada perubahan konstitusi terlebih dulu. Jadi kalau ada masyarakat yang membuat gerakan tandingan tolak Jokowi tiga periode, itu sah dan konstitusional.
Sama sahnya dengan kampanye Qodari untuk mengatakan dukung Jokowi-Prabowo 2024, tetapi tahapannya harus mengamendemen UUD 1945 lebih dulu.
"Gerakan tolak presiden tiga periode ini bahkan menegakkan konstitusi," tandasnya. (esy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Refly Harun menyarankan masyarakat membuat gerakan tandingan menolak Jokowi-Prabowo atau Jok-Pro 2024 karena melanggar konstitusi.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
BERITA TERKAIT
- Perihal Evakuasi 1.000 Warga Palestina ke Indonesia, Sabang Merauke Circle: Prabowo Pemimpin Islam Revolusioner
- Fraksi PKS Dukung Prabowo Selamatkan Rakyat Palestina & Usir Penjajah Israel
- Budi Gunawan, Sufmi Dasco, dan Sketsa Rekonsiliasi Nasional Prabowo-Megawati
- 5 Berita Terpopuler: SPMT PPPK 2024 Lebih Cepat dari CPNS, tetapi Belum Ada Kabar Lanjutan, Dirjen Nunuk Angkat Bicara
- AMPI Lihat Peluang Besar dari Kebijakan Impor Prabowo
- Prabowo Ingin Tampung Warga Gaza, Legislator Bicara Diplomasi Cegah Salah Tafsir