Ayo, Siapa yang Pernah Buka Puasa Bersama? Ada Saran dari Dokter Nih
![Ayo, Siapa yang Pernah Buka Puasa Bersama? Ada Saran dari Dokter Nih](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2018/06/04/suasana-buka-puasa-wahana-artha-group-foto-wahanajpnn.jpg)
Apabila berada di kantor saat tiba waktu makan atau berbuka puasa, makanlah di meja sendiri.
Agus menyarankan membawa makanan untuk berbuka sendiri dan tidak menyantapnya di satu ruangan dengan kolega sekantor dan sebisa mungkin santaplah makanan utama di rumah.
Selain itu, untuk meminimalisasi terjadinya klaster perkantoran perlu adanya pengaturan lingkungan sedemikian rupa untuk mengurangi infeksi.
Di dalam kantor misalnya, perlu ada kebijakan bekerja dari rumah (WFH) agar lokasi tidak padat (kapasitas orang di kantor sekitar 50 persen).
Pemeriksaan suhu dan kuesioner soal gejala COVID-19, aturan tidak menyentuh benda-benda di kantor seperti mesin absensi tanpa menempelkan tangan, pengaturan jumlah orang di dalam lift.
"Ruang rapat atau kerja ada batasan, rapat online, tidak makan bersama saat makan siang karena penularan virus termasuk pada tenaga medis salah satunya saat makan; saat orang-orang membuka masker," kata Agus.
Kemudian, untuk mengurangi potensi penularan airborne di dalam ruangan, sebaiknya optimalisasikan ventilasi dalam ruangan dan hindari resirkulasi udara dalam ruangan.
Selain itu, gunakan alat tambahan seperti lampu ultraviolet dan air purrifier dengan kemampuan HEPA-filter.
Dokter spesialis paru menyarankan masyarakat untuk menghindari dulu buka puasa bersama, begini alasannya.
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG