Azan Berkumandang di Kampus Monash University Saat Tempat Beribadah Minta Diperbaiki
Selama pandemi COVID-19, kapasitas ruangan ini bahkan dikurangi menjadi maksimal lima orang.
Menurut pengalaman Ulil, setiap kali waktu salat, dia selalu mendapati jemaah yang membludak.
"Setiap kali saya salat Zuhur, Asar, dan Magrib di sana, selalu saja penuh," ujarnya.
Sebagai perbandingan, ruang ibadah di kampus Melbourne University mampu menampung 100-an jemaah pria dan 40-an jemaah perempuan.
Kampus Swinburne University, di Kota Melbourne juga, menyiapkan ruangan ibadah dengan kapastias hingga 300-an orang.
Namun Monash University bukannya tidak menyiapkan ruang ibadah bagi mahasiswa dan stafnya.
Selain di Clayton, pada setiap kampusnya seperti di Caulfield, tersedia juga 'spiritual room' dan musala.
Begitu pula dengan kampus Monash di Parkville dengan ruang ibadah serta kampus Peninsula dengan fasilitas yang disebut 'quiet room'.
Mahasiswa Muslim di Monash University merasa permintaan agar tempat beribadah diperbaiki sudah diabaikan bertahun-tahun
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan