Azan & Pengeras Suara

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Azan & Pengeras Suara
Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Dengan demikian, orang bergabung dalam suatu kelompok patembayan karena memiliki kepentingan-kepentingan rasional, dan karena itu, tidak bersifat langgeng. Akibatnya, dalam kelompok patembayan, kepentingan individu lebih menonjol daripada kepentingan bersama.

Patembayan juga diidentikkan dengan ikatan kelompok sosial di masyarakat modern.

Hubungan antaranggota cenderung terkait pertukaran ekonomi dan bersifat sementara. Hubungan antaranggota tidak intim dan lebih bersifat formal. Ikatan antaranggota tidak bersifat pribadi dan motivasi anggota bergabung didorong kepentingan rasional.

Paguyuban disebut pula dengan gemeinschaft, yang merujuk ke makna komunitas. Gemeinschaft merupakan kelompok sosial yang anggotanya mempunyai ikatan batin murni, alamiah, sangat kuat, dan bisa bertahan lama.

Meski hubungan antaranggota paguyuban bersifat informal, mereka menjalani kehidupan bersama dengan intim, pribadi dan eksklusif. Gemeinschaft berkaitan dengan ‘’wessenwille’’, sebentuk kehendak manusia yang bersifat kodrati dan timbul secara alamiah.

Wessenwille berhubungan dengan perasaan dan pikiran manusia yang terbentuk oleh kesatuan hidup alamiah dan organis. Kelompok paguyuban merupakan bentuk ikatan antar-individu yang didasari oleh ikatan batin bersifat murni dan alamiah, serta cenderung langgeng.

Hubungan antar-anggota dalam kelompok paguyuban didasari oleh cinta dan perasaan batin yang telah dikodratkan.

Masyarakat paguyuban adalah ciri khas masyarakat tradisional di pedesaan, dan masyarakat patembayan adalah ciri khas masyarakat perkotaan. Dua-duanya mempunyai kepentingan dan identitasnya masing-masing.

Pembatasan penggunaan pengeras suara di masjid mungkin lebih banyak didasari oleh motivasi politik ketimbang sosial-keagamaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News