Azis Syamsuddin: Rangkul Mereka Pulang ke Jalan yang Benar
Belum lagi, 22 orang ditangkap di wilayah Jawa Timur selama periode Februari-Maret 2021.
"Maka jika kembali ke belakang, aksi bom bunuh diri sepasang suami istri di Kota Makassar, Sulsel, Minggu (28/3) itu, sebenarnya sudah bisa diantisipasi," kritik Azis.
Yang pasti, kata dia, peristiwa nekat yang terjadi di Makassar menggambarkan masih ada kelompok-kelompok kecil tertentu di masyarakat yang anti-Pancasila, serta intoleran, dan selalu menyusun agenda melakukan tindakan radikal serta teror.
"Paham radikalisme seperti gunung berapi, tidak ada yang mengetahui pasti kapan gunung itu akan meletus, kecuali mereka-mereka yang merancang kejahatan itu sendiri," jelas wakil ketua umum Partai Golkar ini.
Azis menilai dugaan kuat anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) menyebar di berbagai daerah merupakan catatan yang harus diantisipasi Polri dan TNI.
"Ada afiliasi dengan ISIS. Ini jika kami mencermati hasil tangkapan Densus 88 pada beberapa lokasi," kata mantan ketua Komisi III DPR RI ini.
Oleh karena itu, Azis menegaskan, pengawasan, serta penanganan permasalahan bukan saja dilakukan aparat, tetapi oleh seluruh elemen masyarakat di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Pimpinan DPR RI bidang koordinasi politik, hukum, dan keamanan, itu mengatakan JAD akan terus bergerilya menyebarkan paham radikal seperti bunglon, dan apa saja akan dilakukan untuk mencapai tujuannya.
Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin menyatakan keseriusan Polri menindak terorisme sebenarnya sudah terlihat selama periode 2021.
- Sikapi PSN PIK 2: Ahmad Yohan DPR: Negara Jangan Kalah
- Kaleidoskop: Penegakan Hukum Indonesia Tahun 2024
- DPR-Pemerintah Sepakat BPIH 2025 Sebesar Rp 89,4 Juta, Turun Dibandingkan 2024
- Resmi Dilantik jadi Ketua IKA Muratara, Fauzi Amro Ungkap Program Mudik Gratis
- Kasus Rudapaksa Wanita Disabilitas di Bandung, Atalia: Pelaku Bukan 9, Tetapi 12 Orang
- Komisi IV DPR Mendukung Langkah Pemerintah Pangkas Alur Distribusi Pupuk Bersubsidi ke Petani