Azwar Anas Dengarkan Rintihan Guru Honorer K2: Tidak Dapat Formasi PPPK, Makin Menua
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas diminta harus mendengar rintihan guru honorer K2. Banyak di antaranya yang tidak mendapatkan formasi PPPK 2022.
Dikhawatirkan juga tahun ini tidak mendapatkan formasi lagi. Sementara, usia sudah makin menua.
Pengurus pusat Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Eko Mardiono menilai kebijakan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) menyengsarakan mereka. Tidak sedikit guru honorer yang depresi, bahkan ada sampai ingin bunuh diri.
Eko mengaku sangat prihatin melihat kondisi guru honorer K2, apalagi yang mengajar bahasa Inggris di SD.
"Banyak guru honorer K2 yang depresi. Ada yang hampir bunuh diri, karena tidak mendapatkan formasi PPPK 2022," kata Eko Mardiono kepada JPNN.com, Kamis (11/1).
Sebagai koordinator wilayah PHK2I Jawa Timur, setiap hari Eko harus menerima keluhan pada guru honorer. Eko juga honorer K2 dan belum menjadi aparatur sipil negara (ASN), karena dia tenaga kependidikan (tendik).
Namun, nasibnya masih beruntung karena bertugas di kota Surabaya yang kepala daerahnya peduli nasib honorer. Mereka setiap bulannya menerima gaji Rp 4 juta lebih.
"Kami kecewa dengan mekanisme PPPK ini. Mengapa guru honorer K2 banyak yang tidak terangkut tahun ini. Mereka kalah dengan guru baru," kata Eko.
Azwar Anas sebagai MenPAN-RB harus dengar rintihan guru honorer K2, Tidak dapat dormasi PPPK, makin menua
- Pemprov Jateng Telah Mengangkat 8.909 Guru Tidak Tetap jadi PPPK
- Supriyani Divonis Bebas, PGRI: Kado Hari Guru Nasional
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Menunggu Pengumuman Kelulusan PPPK 2024
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Baju Seragam SD dan Sapu Ijuk Dikembalikan
- Tangis Guru Honorer Supriyani Pecah Setelah Divonis Bebas
- Tok, Majelis Hakim Vonis Bebas Honorer Supriyani