Azwar Ingin Penggantinya Bisa Lanjutkan Reformasi Birokrasi

jpnn.com - JAKARTA -- Saat ini ribuan aparatur di 34 kementerian tengah menanti siapa menteri yang akan memimpin mereka. Ada yang berharap, di hari kedua masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sudah ada informasi siapakah gerangan menterinya.
Seperti yang terpantau di Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Aktivitas para aparatur berjalan seperti biasa.
"Ya saat ini posisinya demisioner karena masa kerja Pak Menteri dan Wamen sudah berakhir tanggal 20 Oktober. Kami berharap siapapun menterinya, bisa meneruskan program reformasi birokrasi," kata Karo Hukum, Komunikasi Informasi Publik (HKIP) KemenPAN-RB Herman Suryatman kepada JPNN.com, Selasa (21/10).
Posisi KemenPAN-RB dalam kementerian/lembaga sangat strategis. Pasalnya, instansi yang mengatur semua kebijakan baik itu aparatur, tata organisasi adalah KemenPAN-RB.
Saking strategisnya Azwar Abubakar menyatakan, saat masih menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014, dia pernah bercita-cita menjadi MenPAN-RB.
"Alhamdulillah cita-cita saya dikabulkan Allah ketika Presiden SBY melantik saya menjadi MenPAN-RB menggantikan Pak Mangindaan. Saya dulu memang sangat menginginkan KemenPAN-RB ini karena tantangannya besar dan posisinya sangat strategis. Mau bagus bangsa ini, semuanya KemenPAN-RB," beber politikus PAN ini.
Diapun berharap, penggantinya nanti akan melanjutkan program reformasi birokrasi. (esy/jpnn)
JAKARTA -- Saat ini ribuan aparatur di 34 kementerian tengah menanti siapa menteri yang akan memimpin mereka. Ada yang berharap, di hari kedua masa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BSI Menyalurkan Bantuan Untuk Pembangunan Pesantren dan Santunan Yatim
- Tunjangan Profesi Guru dan Pengawas PAI Dirapel, Bukan Hanya PNS & PPPK
- Guru PPPK Bulan Ini Mengantongi Rp20 Juta ya? Oh, Nikmatnya
- Mudik 2025, Tol Semarang ABC Siap Terapkan One Way Lokal Kalikangkung-Bawen
- Ambiguitas Komitmen Iklim Para Pendana Infrastruktur Gas di Indonesia
- Sido Muncul Berikan Bantuan Rp 425 Juta untuk Anak Terduga Stunting di Jonggol