B20 Sebut Indonesia Layak Memimpin Pembahasan Ekonomi Inklusif Termasuk soal UMKM

Dr. Daboub menyatakan sektor UMKM merupakan urat nadi perekonomian Indonesia.
Oleh karena itu, pelaku usaha dapat memainkan peran penting untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, untuk membekali para UMKM dengan pengetahuan, keterampilan, teknologi dan jaringan untuk meningkatkan daya saing global.
PMI termasuk salah satu perusahaan yang mendukung inisiatif B20 dalam meningkatkan kapabilitas UMKM.
Afiliasi PMI di Indonesia, PT HM Sampoerna Tbk., telah mengembangkan lebih dari 160 ribu UMKM toko kelontong yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community (SRC).
Melalui berbagai program, toko kelontong anggota SRC didorong untuk mengadaptasi teknologi digital untuk membantu perkembangan bisnis dan meningkatkan daya saing.
“Melalui forum B20, kami turut berkontribusi, baik dalam memberikan saran maupun berbagi pengalaman mengenai upaya nyata kami dalam mendukung pelaku usaha untuk digitalisasi UMKM agar lebih kompetitif dan tidak tertinggal dalam pertumbuhan ekonomi," tegas Dr. Daboub.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid mengakui pentingnya membekali UMKM Indonesia untuk meningkatkan kapasitas di era digital agar pertumbuhan ekonomi yang inklusif bisa terwujud.
KADIN menyebut sebanyak 12,5 persen UMKM Indonesia yang sudah menerapkan stategi jualan online pada saat pandemi Covid-19 pada 2020-2021, seluruhnya tidak terkena dampak ekonomi.
B20 menilai Indonesia memiliki peran penting dalam mendorong kebijakan ekonomi dunia yang inklusif, termasuk UMKM
- Dapat Sambutan Positif, Ramadan Rhapsody 2025 Raup Omzet Fantastis
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- Digitalisasi Transaksi Dorong UMKM Pontianak Bersaing di Kancah Nasional
- JATMA Aswaja Tegaskan Komitmen Bangun Ekonomi Umat dan Cinta Tanah Air
- Proyeksi IMF, Indonesia Peringkat 7 PDB Terbesar Dunia pada 2025
- Catatan Utang Indonesia Terbaru, Sebegini Nilainya