Babak Baru Kasus Korupsi Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merampungkan surat dakwaan Bupati nonaktif Kolaka Timur (Koltim) Andi Merya Nur, Selasa(12/1).
Dengan begitu, Andi Merya Nur yang juga politikus Partai Gerindra itu akan segera disidang dalam kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Kolaka Timur.
"Tim jaksa melimpahkan berkas perkara terdakwa Andi Merya Nur ke Pengadilan Tipikor pada PN Kendari," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Selasa (11/1).
Fikri menerangkan bahwa penahanan Bupati Kolaka Timur itu sudah menjadi kewenangan pengadilan.
Meskipun begitu, yang bersangkutan masih mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) KPK dengan status titipan.
Mengenai jadwal sidang, KPK masih menunggu keputusan Majelis Hakim. Sidang perdana dijadwalkan dengan pembacaan dakwaan.
Dalam kasus suap itu, KPK menyiapkan dua dakwaan untuk Andi Merya Nur.
Pertama, dia disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a Jo Pasal 18 UU Tipikor Jo Pasal 64 Ayat (1) KUHP.
Kasus dugaan korupsi Bupati Kolaka Tmur Andi Merya Nur memasuki babak baru. Begini penjelasan Plt Jubir KPK Ali Fikri.
- PPATK Pastikan Pengawasan Independen di Danantara, Sesuai Standar FATF
- Konon Ini Urusan Djoko Tjandra dan Harun Masiku
- KPK: Wacana Pemiskinan Keluarga Koruptor Harus Ada Diskusi Mendalam
- Diperiksa 3 Jam Lebih di Kasus Harun Masiku, Djoko Tjandra: Saya Tidak Kenal
- Versi Pengacara di Sidang Praperadilan, Penyitaan KPK terhadap Kusnadi Cacat Formil
- GMSK Dukung KPK Dalami Keterlibatan Febrie Diansyah di Kasus TPPU SYL