Babak Baru Konflik Dualisme Arema
Jumat, 16 September 2011 – 11:19 WIB
Terpisah, menanggapi hal itu, Lucky mengatakan bahwa dirinya menyangsikan kebenaran dari rilis yang dibuat oleh Sudarmaji itu. "Saya minta Sudarmaji menjelaskan itu, jangan hanya berani kasak-kusuk. Saya kenal Sudarmaji, itu dulu sebagai media officer. Tapi sekarang dia bertindak sebagai apa? Jangan asal omong," ujar Lucky, dalam konferensi pers, di rumahnya, di kawasan Tidar, Malang, siang kemarin (15/9).
Baca Juga:
Terkait rilis itu, Lucky mempertanyakan, kapan waktu pasti Darjoto menyerahkan pengelolaan Arema kepada Rendra dan Iwan. "Apakah itu Selasa kemarin, ataukah itu pada 2009 lalu. Semua harus dijelaskan," kata dia.
Lucky kembali mengaskan bahwa salah bila Bentoel menyatakan sudah membeli Arema. "Ketika itu, Arema bentuknya yayasan. Menurut undang-undang, dalam yayasan tidak ada proses jual beli," kata dia. Adapun, yang terjadi kala itu hanyalah perubahan kepengurusan. "Prinsipnya, seperti itu," tegasnya.
Lucky mengatakan bahwa karut-marut yang terjadi saat ini disebabkan karena keputusan Darjoto yang meninggakan Arema. "Kalau pak Darjoto tidak meninggalkan Arema, ini tidak akan pernah terjadi. Kenapa dia tinggalkan Arema" kata dia.
MALANG - Konflik dualisme kepemilikan Arema tidak pernah berujung. Bahkan, perseteruan antara dua kubu di Arema memasuki babak baru. Kubu Pembina
BERITA TERKAIT
- Bojan Hodak Sampaikan Kondisi Mental Pemain Persib Menjelang Jumpa Persija
- Dugaan Intimidasi Bobotoh oleh Ofisial dan Pemain Persib, Viking Desak PT PBB Investigasi Internal
- MotoGP Emilia Romagna: Martin Tantang Marquez Lebih Kencang
- Viking Persib Club Kecam Dugaan Intimidasi Bobotoh oleh Ofisial, Minta Manajemen Segera Klarifikasi
- Ini Modal yang Membawa Fikri/Daniel Lulus Semifinal China Open 2024
- Saat Marquez Kencang, Martin dan Pecco Malah Terbang