Babak Baru Konflik Dualisme Arema
Jumat, 16 September 2011 – 11:19 WIB
Lucky juga mengungkapkan kekecewaannya pada Bentoel yang sudah melanggar janjinya sendiri. "Ketika saya menyerahkan Arema ke Bentoel, mereka berjanji akan membawa Arema sampai kapan pun," ujar dia.
Lebih lanjut, Lucky juga kembali menegaskan bahwa sampai detik ini dirinya masih memiliki hak dan kewajiban kepada Arema. "Saya masih sah sebagai pemegang saham (7 persen) dan tidak pernah ada RUPS apa pun yang mengubah susunan direksi," kata dia.
Meski mempertanyakan kebenaran dari rilis tersebut, namun Lucky menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan perkara ini. Dia mengatakan, memang ada banyak pihak yang mengusulkan demikian, namun dia menganggap hal itu justru berpotensi mengganggu persiapan tim yang akan menghadapi kompetisi dalam waktu dekat."Tidak semua urusan hukum harus diselesaikan di pengadilan," kata dia.
Saat ini, yang bisa dilakukan pihaknya, juga pihak lain adalah menyerahkan semua persoalan kepada PSSI. "Masalah ini jelas tidak bisa diselesaikan secara internal karena dua pihak sama-sama ngotot. Jadi, PSSI-lah yang harus segera memutuskan," tandasnya.
MALANG - Konflik dualisme kepemilikan Arema tidak pernah berujung. Bahkan, perseteruan antara dua kubu di Arema memasuki babak baru. Kubu Pembina
BERITA TERKAIT
- Jauh Dari Keluarga, Beberapa Pemain PSBS Biak Merayakan Natal di Bali
- Persaingan IBL 2025 Lebih Merata, 11 Tim Punya Pemain Heritage dan Naturalisasi
- Bos Persib Terpukul Seusai Rafi Ghani Meninggal, Umuh: Seperti Anak Sendiri
- Di Bawah Komando Pelatih Baru, Thom Haye Kembali Bersinar Bersama Almere City
- Klub Bundesliga Tertarik dengan Kevin Diks, tetapi Ini Syaratnya
- Kekuatan Persebaya Mengerikan Menjelang Pekan ke-17 Liga 1