Babak Baru Konflik Dualisme Arema

Babak Baru Konflik Dualisme Arema
Babak Baru Konflik Dualisme Arema
Lucky juga mengungkapkan kekecewaannya pada Bentoel yang sudah melanggar janjinya sendiri. "Ketika saya menyerahkan Arema ke Bentoel, mereka berjanji akan membawa Arema sampai kapan pun," ujar dia.

Lebih lanjut, Lucky juga kembali menegaskan bahwa sampai detik ini dirinya masih memiliki hak dan kewajiban kepada Arema. "Saya masih sah sebagai pemegang saham (7 persen) dan tidak pernah ada RUPS apa pun yang mengubah susunan direksi," kata dia.

Meski mempertanyakan kebenaran dari rilis tersebut, namun Lucky menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan perkara ini. Dia mengatakan, memang ada banyak pihak yang mengusulkan demikian, namun dia menganggap hal itu justru berpotensi mengganggu persiapan tim yang akan menghadapi kompetisi dalam waktu dekat."Tidak semua urusan hukum harus diselesaikan di pengadilan," kata dia.

Saat ini, yang bisa dilakukan pihaknya, juga pihak lain adalah menyerahkan semua persoalan kepada PSSI. "Masalah ini jelas tidak bisa diselesaikan secara internal karena dua pihak sama-sama ngotot. Jadi, PSSI-lah yang harus segera memutuskan," tandasnya. 

MALANG - Konflik dualisme kepemilikan Arema tidak pernah berujung. Bahkan, perseteruan antara dua kubu di Arema memasuki babak baru. Kubu Pembina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News