Babak Baru Najib Razak Vs Wall Street Journal
jpnn.com - KUALA LUMPUR - Wall Street Journal (WSJ) tidak tinggal diam merespons bebasnya PM Malaysia Najib Razak dari skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Media yang pertama kali menyinggung borok dugaan korupsi pemimpin Negeri Jiran berusia 62 tahun itu, terus melanjutkan investigasinya.
Senin waktu setempat (29/2), harian yang bermarkas di Kota New York, Amerika Serikat (AS), kembali merilis laporan (baru) terkait skandal Najib. Dalam laporan itu, dipaparkan bahwa dana yang mengalir ke rekening ketua partai Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO) tersebut, lebih banyak dari yang selama ini diberitakan media. Namun, dana itu tidak diterimakan bersamaan atau dari satu sumber saja.
Menurut WSJ, Najib tidak hanya menyimpan USD 681 juta alias 2,8 miliar ringgit (sekitar Rp 9 triliun) dalam rekeningnya. Tapi, menurut dua sumber koran itu, putra almarhum PM Abdul Razak Hussein tersebut mendapatkan sedikitnya USD 1 miliar atau setara dengan Rp 13,3 triliun. Dana tersebut mengalir ke rekening pribadi Najib pada 2011 sampai 2013.
Berdasarkan investigasi yang mereka lakukan, para penyidik global yakin bahwa sebagian besar dana itu berasal dari 1MDB. Pernyataan tersebut sekaligus mematahkan keputusan Jaksa Agung Malaysia Mohamed Apandi Ali, yang menyebut tidak ada hubungan antara Najib dan 1MDB dalam kasus tersebut. "Ada lebih dari satu sumber dana yang mengalirkan uang itu ke rekening Najib,” terang WSJ yang mengutip sumber internal penyelidikan.
Penyidik independen di Malaysia dan Arab Saudi melaporkan bahwa dana yang tidak sedikit tersebut jelas berasal dari 1MDB. Tapi, dana tersebut tidak hanya singgah ke rekening pribadi Najib.
Sebelumnya Najib yang selalu membantah semua tudingan. Dia mengatakan bahwa dana yang mengendap di lebih dari satu rekening pribadinya itu berasal dari donatur Saudi.
Secara khusus, Najib mengatakan bahwa donatur yang memberikan begitu banyak dana untuknya tersebut masih kerabat kerajaan. Maka, tim penyidik Malaysia pun akan membuktikan kebenaran klaim sang PM. Tim penyidik khusus itu pun dijadwalkan bertemu dan mewawancarai beberapa anggota kerajaan. Melalui pengacaranya, Najib mengatakan bahwa sebagian besar donasi dari Saudi itu sudah dia kembalikan.
Sementara itu, 1MDB yang selalu ikut diseret dalam kasus dugaan korupsi tersebut mereaksi laporan WSJ. Kemarin (1/3) organisasi bentukan Najib tersebut menegaskan bahwa pihaknya akan tetap berpegang pada keputusan pemerintah. ”Kami tidak pernah mengirimkan uang ke rekening pribadi Najib,” tandas 1MDB. (Reuters/AFP/hep/c10/ami/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan