Babak Belur dan Tak Bisa Berkilah, Donald Trump Akhirnya Mengaku Kalah
jpnn.com, WASHINGTON DC - Dengan ancaman pemakzulan untuk kedua kalinya yang semakin meningkat dan reputasi babak belur, Donald Trump akhirnya mengakui kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden, Kamis (7/1) malam waktu setempat.
Pengakuan yang sudah ditunggu sebagian besar warga AS sejak November tahun lalu itu terlontar sehari setelah ratusan pendukung Trump menyerang Gedung Capitol untuk mencegah Kongres mengesahkan hasil pemilu.
Trump, yang sehari sebelumnya masih melontarkan klaim sepihak terkait hasil pemilu, kini mengatakan bahwa fokusnya kini untuk memastikan transisi yang lancar ke administrasi Biden.
Dia pun mengecam aksi memalukan para pendukungnya dengan menyebut mereka perusak demokrasi Amerika.
"Melayani sebagai Presiden anda telah menjadi kehormatan terbesar dalam hidup saya," kata Trump melalui sebuah video yang direkam di Gedung Putih.
"Dan untuk seluruh pendukung saya yang hebat, saya tahu anda kecewa, namun saya juga ingin anda tahu bahwa perjalanan hebat kita baru saja dimulai."
Trump memang tidak bisa berbuat apa-apa lagi setelah Kongres resemi mengesahkan kemenangan Biden kemarin. Ditambah lagi, ulah tak beradab para pendukungnya di ibu kota membuat pemimpin Partai Republik itu makin terpojok.
Dalam video tersebut, Trump juga mengutuk kekerasan yang terjadi di luar Gedung Capitol. Dia bahkan tak segan menyebut para pendukungnya perusak demokrasi Amerika.
Donald Trump babak belur dan tak bisa berkilah lagi setelah pendukungnya melakukan aksi brutal yang mencoreng citra Amerika Serikat
- Pilpres Makin Panas, Banyak Warga Amerika Pengin Pindah Negara
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Berlari dalam Suhu Dingin & Terpaan Angin, Misbakhun Capai Finis Chicago Marathon 2024
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Amerika Berjanji Tidak Akan Biarkan Israel Jadikan Lebanon seperti Gaza
- Mahasiswa President University Jawara Kompetisi Blockchain di Amerika Serikat