Baby Rivona, Pengidap HIV/AIDS yang Getol Berjuang Semangati Teman Senasib

Lega, Anak Tak Tertular meski Suami Positif

Baby Rivona, Pengidap HIV/AIDS yang Getol Berjuang Semangati Teman Senasib
PENGABDIAN: Baby Rivona, aktivis dari Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI) saat ditemui di kantornya di Menara Topas, Jakarta Pusat. Foto: Thomas Kukuh/Jawa Pos

Kendati sering berkiprah di bidang sosial, Baby tak pernah menganggap dirinya pahlawan. Dia justru menganggap bahwa pengabdiannya saat ini adalah penebusan dosa-dosa masa mudanya. "Saya cuma berharap dosa pada masa lalu sama pahala saya sekarang seimbang lah. Boro-boro pahala lebih banyak, udah seimbang saja sudah syukur," katanya.

 

Masa lalu Baby memang kelam. Dia berasal dari keluarga broken home. Baby bahkan secara satir menyebut dirinya "ditakdirkan sebagai pengguna obat-obatan". "Bayangin aja, kelas 5 SD sudah kenal rokok, SMP sudah tahu alkohol, nge-pil, ekstasi, dan sebagainya," ungkapnya.

 

Saat berusia 18 tahun, Baby kawin lari dengan temannya satu SMA pada 1986. Pernikahan tersebut tidak pernah direstui orang tuanya. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai seorang putri manis. Baby sempat bekerja sebagai public relation di sebuah perusahaan. Saat itu pula, kadang-kadang dia menyambi mengonsumsi heroin.

 

Jika pekerjaan sedang bagus-bagusnya, Baby bisa stop mengonsumsi heroin. Namun, saat jenu melanda, dia tak bisa menahan dirinya untuk kembali mengisap obat haram tersebut. Dia akhirnya pamit kepada atasannya untuk keluar karena pekerjaan terus-menerus terbengkalai gara-gara kecanduan yang tak terkontrol.

Masa lalu yang kelam membuat Baby Rivona terjangkit HIV/AIDS. Namun, itu tak membuat dirinya putus asa. Dia tetap menjalani hidupnya dengan semangat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News