Baca Alquran Melalui Indra Perasa
Dengan perkembangan waktu, Pertuni ini pun semakin banyak anggotanya. Pertuni masuk di Sumut sekitar 1998 yang disahkan oleh Gubernur Sumut, Edward Waldemar Pahala (EWP) Tambunan. Awalnya hanya 15 tunanetra yang menjadi anggota. Pada saat ini, untuk di Sumut sudah beranggotakan 1.000 tunanerta yang mempunyai 21 cabang di kabupaten/kota.
“Pada dasarnya bersifat sosial, seperti belajar ibadah, memasak, buat grup nasyid dan lainnya,” kata Rusman lagi.
Menurut Rusman, anggota Pertuni tidak hanya beragama Islam. Sebagian ada yang beragama Kristen dan Buddha. “Jadi, di tempat ini ada juga belajar agama Kristen bagi yang memeluknya, sedangkan untuk Buddha sampai sekarang kita masih membutuhkan guru,” tutupnya. (*)
TIDAK ada manusia yang sempurna. Namun, ketidaksempurnaan bukan alasan untuk tidak beribadah, termasuk bagi mereka yang tunanetra. Dan, di bulan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408