Baca! Guru se-Indonesia Keluarkan Deklarasi Penting
jpnn.com, JAKARTA - Fenomena kebangsaan yang mulai menunjukkan gejala-gejala intoleran, konfliktual, dan ekstrim yang mengancam nilai-nilai keIndonesiaan dan keutuhan bangsa turut menjadi sorotan paguyuban Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Karena itu, paguyuban tersebut mengeluarkan deklarasi penting.
Keluarnya deklarasi ini, menurut Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi, karena guru-guru se-Indonesia terusik rasa pedulinya untuk turut serta mengukuhkan dan memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Sebagai organisasi guru tertua di Indonesia, sudah seharusnya PGRI membantu mengokohkan semangat NKRI dan menjaga Kebinekaan," kata Unifah di Jakarta, Senin (24/7).
Deklarasi yang diucapkan, PGRI, para pimpinan Perguruan Tinggi PGRI, PAUD dan Persekolahan PGRI, Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis PGRI, dan Perempuan PGRI ini berisi tiga hal pokok.
Pertama, sikap setiap kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan semangat Bhineka Tunggal Ika.
Kedua, bertekad menjadikan lembaga persekolahan dan perguruan tinggi PGRI sebagai wadah inklusif yang membentuk generasi muda berkarakter kuat, memiliki kesalehan pribadi, jiwa mandiri, rasa nasionalisme yang demokratis dan moderat.
"Sekolah dan perguruan tinggi di bawah PGRI menghormati kebinekaan serta mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan akal pikiran dan keyakinan yang sehat," ujar Unifah.
Fenomena kebangsaan yang mulai menunjukkan gejala-gejala intoleran, konfliktual, dan ekstrim yang mengancam nilai-nilai keIndonesiaan dan keutuhan
- Kepala BNPT Ingatkan Waspadai Perkembangan Ideologi Terorisme dari Akarnya
- Gelar Rakernas 2024, BNPT Fokus Lindungi Perempuan, Anak, dan Remaja
- Turki Sikat Dua Teroris, Tak Ada Ampun untuk Terorisme
- Sosialisasi Masyarakat tentang Perpres 7 Tahun 2021 Diperlukan Mengatasi Terorisme
- Kiai Ali Sampaikan Peringatan untuk Semua Orang Tua, Ini Masalah Serius
- Banyak yang Tersesat Doktrin, Malah Jadi Korban Propaganda Teroris