Baca Nih Contoh Toleransi Beragama dari Kedalaman 1.600 Meter di Bawah Tanah
Senin, 24 Agustus 2015 – 08:41 WIB
Daya tampung gereja di DMLZ sekitar separo dari gereja di DOZ yang dibangun pada 2001. Sebab, awalnya semua karyawan tambang yang Kristen beribadah di sana.
Seperti halnya di DMLZ, di DOZ, gereja juga berdampingan dengan masjid. Begitu pula di lokasi lain dalam kompleks pertambangan PTFI. Itu sengaja dilakukan untuk menjaga kerukunan.
Menurut Fikky, keberadaan tempat ibadah itu sangat membantu psikis semua yang bekerja di area tambang bawah tanah. Apalagi, setelah terjadi insiden runtuhnya terowongan Big Gozan pada Mei 2013 yang menewaskan 28 karyawan PTFI.
"Begitu keluar dari tempat ibadah, kami juga bisa damai berdampingan. Tak ada sentimen agama sama sekali," kata Fikky. (*/JPG/c9/c10/ttg)
Masjid Jami Baabul Munawar dan Gereja Oikumene Soteria di area tambang PT Freeport Indonesia sengaja dibangun berdekatan untuk memperlihatkan kerukunan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala