Baca Pledoi, Anas Merasa Jadi Korban Opini

jpnn.com - JAKARTA - Terdakwa perkara dugaan penerimaan hadiah atau janji dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya dan pencucian uang, Anas Urbaningrum merasa sudah sejak lama menjadi korban opini. Hal itu diungkapkan Anas saat membacakan dalam nota pembelaan atau pledoi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (18/9).
"Rangkaian fakta yang tidak terbantahkan bahwa sejak tahun 2011, terdakwa (Anas, red) menjadi korban opini yang tujuannya adalah membangun persepsi tentang kejahatan korupsi yang dilakukan oleh terdakwa pada proyek Hambalang," kata Anas.
Menurutnya, persepsi itu dibangun secara sistematis, dalam waktu yang panjang, serta dilakukan secara bergelombang. "Bahwa seolah-olah karena terdakwa menerima gratifikasi mobil Harrier dari Adhi Karya atas proyek Hambalang," ujarnya.
Mantan Ketua Partai Demokrat (PD) itu menegaskan bahwa hal itu pula yang dijadikan dasar penetapan dirinya sebagai tersangka. Dari situ kemudian dikembangkan ke segala arah pada saat penyidikan dan akhirnya dibawa ke persidangan.
"Dalam proses persidangan itulah yang juga dipaksakan ke dalam dakwaan dan ujungnya ada di dalam surat tuntutan. Sesuatu yang bukan gratifikasi dan bukan pemberian dari Adhi Karya dipaksakan sebagai gratifikasi dan dimulai dengan cara membangun opini secara sistematis," tuturnya.
Selain itu, Anas menyebut jaksa melakukan penilaian subjektif bahwa dia dan penasihat hukum terjebak dalam upaya membangun persepsi. "Jaksa penuntut umum melakukan penilaian subyektif bahwa terdakwa dan penasihat hukum terjebak dalam upaya membangun persepsi, di mana penilaian tersebut dikaitkan dengan karakteristik terdakwa sebagai seorang politisi," tandasnya.(gil/jpnn)
JAKARTA - Terdakwa perkara dugaan penerimaan hadiah atau janji dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya dan pencucian uang,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Petinggi PT FKS Food dan IMM
- Ratusan Santri Dilatih Usaha Boga dan Barista, Gus Yasin: Upaya Penanggulangan Kemiskinan
- Bamsoet Sebut Tata Kelola yang Baik Kunci untuk Wujudkan Pariwisata Bali Berkelanjutan
- Jaga Kepercayaan Publik, Kementerian BUMN Perkuat Strategi Komunikasi & Optimalkan AI
- Bea Cukai Gelorakan Pemberantasan Rokok & Miras Ilegal Lewat Kegiatan di Mojokerto Ini
- Hadapi Lonjakan Pemudik, KAI Siapkan 52 Kereta Api Tambahan untuk Mudik Lebaran 2025