Baca Pledoi, Terdakwa Penyuap Luthfi Bikin Pilu Ortu
Rabu, 19 Juni 2013 – 18:32 WIB

Aria Abdi Effendi saat membacakan pledoi pada persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (19/6). Foto: Ricardo/JPNN
JAKARTA - Direktur Utama PT Indoguna Utama, Maria Elizabeth Liman, tak dapat menyembunyikan kesedihannya ketika menyaksikan anaknya, Aria Abdi Effendi yang menjadi terdakwa dalam perkara suap pengurusan kuota impor sapi di Kementerian Pertanian. Saat Aria membacakan nota pembelaan (pledoi) pada persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (19/6), Maria tampak berkaca-kaca.
Saat membacakan pledoi, Aria sempat terhenti dan menangis ketika menyebut perjuangan Maria dalam membangun PT IU. Seketika itu, tangis Maria pun pecah. "Saya mohon maaf kepada mama saya yang perkasa, pahlawan keluarga dan juga bos saya," kata terdakwa penyuap Luthfi Hasan Ishaaq itu.
Direktur Operasional PT IU lantas meminta maaf kepada ibundanya itu. "Maafkan anakmu ini karena masih belum bisa menyenangkan hati mama dan memberikan kebahagiaan," kata Aria di hadapan Majelis Hakim yang diketuai Purwono Edi Santoso, itu.
Pada persidangan itu, Maria duduk di barisan kedua sisi kanan kursi pengunjung di lantai II Pengadilan Tipikor. Ia diapit oleh sejumlah kerabat yang menemaninya.
JAKARTA - Direktur Utama PT Indoguna Utama, Maria Elizabeth Liman, tak dapat menyembunyikan kesedihannya ketika menyaksikan anaknya, Aria Abdi Effendi
BERITA TERKAIT
- Beri Layanan Terbaik, ASABRI Kunjungi Penerima Pensiunan
- Tanggapi Tagar #KaburAjaDulu, Boni Hargens: Prabowo-Gibran Sangat Menghargai Kritik
- Bantah Suap Hakim, Pengacara Ronald Tannur Minta Maaf kepada Heru Hanindyo
- Prabowo & Gibran Kompak Hadir Penutupan Kongres Demokrat, Lagu Kamu Ngga Sendirian Berkumandang
- Ratusan Kader Demokrat Sambut Kehadiran Mbak Puan & Bambang Pacul di Penutupan Kongres ke VI
- BHR Outlook 2025, SETARA Institute Identifikasi 10 Isu Prioritas Bisnis & HAM di Indonesia