Bacaan Surah Yasin dari Kapolri dan Kenangan tentang Bu Ani
jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama istrinya menghadiri upacara pemakaman jenazah mantan Ibu Negara Kristiani Herrawati alias Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (2/7). Orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu mengaku punya kenangan sendiri tentang sosok Bu Ani yang juga istri Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Tito mengenang Bu Ani sebagai sosok keibuan. "Sangat keibuan, selalu senyum menyampaikan sesuatu, itu yang terasa saya menjadi sejuk," ujarnya. Baca juga: Momen Pak SBY dan Bu Mega Bersalaman di TMP Kalibata
Selain itu, kata Tito, Ibu Negara RI 2004-2014 tersebut juga sosok berwibawa. Saat Bu Ani sedang berbicara, kata Tito, perempuan kelahiran 6 Juli 1952 juga memancarkan karisma.
"Wibawa beliau ketika berbicara, terasa ada semacam karisma yang membuat orang menjadi segan kepada beliau," ungkap Tito.
Karena itu Tito mengatakan, Indonessia kehilangan dengan kepergian Ani Yudhoyono. Mantan Kapolda Metro Jaya itu mengaku langsung membacakan Surah Yasin di dekat jenazah Bu Ani saat baru meninggal dunia di Singapura, Sabtu (1/6).
Baca juga: SBY: Good Bye, Semoga Engkau Hidup Tenang
"Jadi, dengan kepergian beliau, saya pribadi, keluarga, istri saya sempat datang pada saat kemarin. Hari Sabtu langsung berangkat dan sempat membacakan Surah Yasin di rumah sakit, ketika beliau baru saja wafat," ungkap dia.(mg10/jpnn)
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengenang mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono sebagai sosok keibuan, berkarisma dan berwibawa.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Perayaan HUT YBB Berlangsung Meriah, 5 Kapolri Senior Hadir
- Pemerintah Daerah Ikut Patungan Rp 5 Triliun untuk Membiayai Makan Bergizi Gratis
- Kapolri: Direktorat PPA-PPO Hingga Polda-Polres Dukung Perlindungan Perempuan dan Anak
- Bina Pemdes Kemendagri Gelar Village Expo & Sabisa Untuk Peringati Hari Desa
- SBY Bapaknya Honorer Indonesia, Jokowi dan Prabowo Apa ya?
- Kapolri Minta Para Penyidik Cegah Potensi Kebocoran Anggaran Negara