Bacabup MTB Dorong Konsep Go Green
jpnn.com - JAKARTA - Terus meningkatnya dampak pemanasan global (global warming) dalam kehidupan masyarakat, menjadi ancaman tersendiri bagi daerah-daerah yang memiliki kawasan strategis. Tidak terkecuali daerah Maluku Tenggara Barat (MTB) yang memiliki 10 persen wilayah darat.
"Secara topografis, wilayah darat di daerah MTB sangat strategis dan potensial. Jika kebijakan pembangunan yang berorientasi darat tidak diimbangi dengan tanggung jawab ekologis, maka keutuhan alam semakin terancam. Kawasan hutan lindung pun dijadikan lahan produksi yang merusak (illegal logging),” kata Mikhael Arbol, salah satu bakal calon Bupati MTB Periode 2017-2022 di Jakarta, Kamis (4/8).
Arbol menilai bahwa kebijakan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) yang tidak sesuai dengan ketentuan dan azas kelestarian harus direvisi bahkan dicabut.
"Kebijakan HPH oleh pemerintah yang seharusnya bertujuan untuk mempertahankan hutan sebagai kawasan produksi permanen, justru menciptakan disorientasi, pencemaran dan pengrusakan lingkungan. Hutan tidak lagi menjadi rumah tangga kehidupan bagi masyarakat. Sebaliknya menjadi ancaman dan bahaya," katanya.
Sebagai bentuk tanggung jawab ekologis untuk melestarikan hutan MTB, Arbol mendorong Go Green secara berkelanjutan. Baginya, penghijauan menjadi syarat mutlak dan urgen dari segenap masyarakat MTB.
"Kawasan hutan produksi harus diimbangi dengan penghijauan (reboisasi). Misalnya setiap orang diberi tanggung jawab untuk tanam, rawat dan lindungi 3 pohon. Inilah bentuk kesadaran dan tanggung jawab konkrit masyarakat MTB terhadap keutuhan alam," ungkapnya.
Ia juga menyoroti dampak pembangunan infrastruktur tanpa melalui kajian yang komprehensif dan tepat sasaran sehingga swmakin mempersempit wilayah daratan.
"Pembangunan infrastruktur dalam skala besar harus ramah lingkungan dan dapat mengurangi efek pemanasan global. Misalnya dampak pembangunan kilang gas Blok Masela yang sudah ditetapkan di darat, harus tetap diwaspadai agar tidak berdampak buruk bagi masyarakat MTB," tegasnya.(fri/jpnn)
JAKARTA - Terus meningkatnya dampak pemanasan global (global warming) dalam kehidupan masyarakat, menjadi ancaman tersendiri bagi daerah-daerah yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Alexander Marwata Sebut OTT Tidak Bisa Dihilangkan
- KTKI Perjuangan Tuntut Keppres KKI Dibatalkan demi Masa Depan Profesi
- Mentorbox.id: Solusi Pelatihan Kompetensi untuk Tenaga Kerja dan Wirausaha
- KPK Pastikan Anwar Sadad Takkan Lolos dari Proses Hukum