Bacalon Pilkada Surabaya Positif Covid-19, Persakmi Minta Semua Waspada

Asesmen risiko dilakukan mulai dari mengidentifikasi risiko, analisis risiko, dan evaluasi risiko.
"Pada konteks identifikasi faktor kegiatan pilkada yang berpengaruh terhadap risiko penularan Covid-19, ada beberapa hal utama, seperti sistem sirkulasi udara, durasi waktu, jarak, dan berbagai hal teknis protokol kesehatan,” kata Estiningtyas.
Dia menegaskan, KPU perlu memastikan titik krusial dari setiap faktor yang mempengaruhi penyebaran Covid-19, yang mempunya nilai risiko tinggi.
Misalnya aspek sirkulasi udara, potensi tidak menggunakan masker, potensi tidak menjaga jarak, potensi berada di ruangan tertutup lebih dari 15 menit, atau potensi penggunaan alat secara komunal.
"Pihak penyelenggara Pilkada harus menjamin faktor-faktor tersebut benar-benar diantisipasi agar semuanya aman dari Covid-19,” ujarnya.
Bila tidak ada jaminan pengendalian faktor tersebut, lanjut Estiningtyas, tentu saja hampir dapat dipastikan penyebaran Covid-19 klaster pilkada hanya menunggu waktu saja. (*/adk/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Persakmi meminta seluruh elemen benar-benar mewaspadai potensi munculnya klaster Pilkada Surabaya.
Redaktur & Reporter : Adek
- 7 Gugatan Hasil PSU Pilkada Sudah Masuk ke MK, Ini Daftarnya
- Wali Kota Surabaya Ancam Pengusaha Tahan Ijazah Karyawan, Tegas!
- Ayah & Anak Meninggal Akibat Kebakaran di Kedung Rukem Surabaya
- Komplotan Perampok Terbongkar Setelah Satu Pelaku Ingat Orang Tua Sakit
- 4 Perampok Sopir Taksi Online di Surabaya Ditangkap, 1 Asal Sidoarjo, 3 Warga Cirebon
- Rahmat Saleh Dorong KPU Jamin Pilkada Puncak Jaya tak Lagi Membawa Maut