Backpacker di Australia Dilempari Batu, Disuruh Pulang ke Negara Asal
![Backpacker di Australia Dilempari Batu, Disuruh Pulang ke Negara Asal](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2021/07/21/backpacker-di-australia-dilempari-batu-disuruh-pulang-ke-ne-ieus.jpg)
Sejumlah backpacker di beberapa kawasan di Australia mulai kehilangan pekerjaan, bahkan sebagian diusir oleh warga setempat. Warga sekitar khawatir para backpacker menyebarkan virus corona.
- Seorang manajer hostel mengatakan para backpacker dilihat sebagai ancaman bagi warga setempat
- Pemerintah negara bagian Australia Selatan mengatakan tindakan rasisme tidak akan ditolerir
- Penutupan perbatasan dan harga tiket pesawat yang mahal membuat para backpacker terjebak di Australia
Mereka disebut 'backpacker' kebanyakan adalah pemegang work and holiday visa (WHV), berusia antara 18-30 tahun dari berbagai negara yang datang ke Australia untuk bekerja sambil berlibur.
Kepada ABC, sejumlah 'backpacker' di pedalaman Australia Selatan mengatakan penduduk setempat melempari mereka dengan batu.
Tak hanya itu, mereka juga menemukan kata-kata 'go home' yang tertulis di tong sampah di hostel tempat mereka tinggal.
'Backpacker' asal Inggris Roan Hodgson, yang tinggal di Harvest Trail Lodge, kota kecil Loxton, sekitar 256 km dari Adelaide mengatakan mereka mengalami diskriminasi.
"Satu-satunya tempat dimana kami bisa santai selain di kamar kami adalah di balkon," katanya.
"Beberapa orang yang melintas di depan hostel kami berteriak 'go home', dan beberapa hari lalu beberapa orang melempar batu."
Sejumlah backpacker di beberapa kawasan di Australia mulai kehilangan pekerjaan, bahkan sebagian 'diusir' oleh warga setempat
- Polisi Tangkap Bule Australia Pelaku Penganiayaan di Kelab Malam Bali
- Kaum Muda Australia Lebih Memilih Tidak ke Dokter
- Elkan Baggott Unjuk Gigi Menjelang Australia vs Timnas Indonesia
- Pelaku Ujaran Kebencian di Australia Bisa Dipenjara Dua Tahun
- Setelah 'Perjalanan Panjang', Keluarga Indonesia Ini Diperbolehkan Menetap di Australia
- Cegah Overdosis Parasetamol, Australia Akan Batasi Penjualan