Badai Datang, Kapal Terguncang Lalu Tenggelam
Lebih dari 100 Penumpang Hilang, Diperkirakan Tewas
Selasa, 12 Juli 2011 – 07:17 WIB
Kecelakaan kapal tersebut terjadi sekitar 3 kilometer dari pelabuhan di pinggir sungai Desa Syukeyevo di Tatarstan, sekitar 800 kilometer timur Moskow, pada pukul 13.58 waktu setempat (sekitar pukul 15.58 WIB). Di situs resmi perusahaan wisata operatornya, kapal buatan Republik Ceko itu didesain untuk 140 penumpang.
Tetapi, sebuah laporan menyebut bahwa kapal tersebut membawa 173 penumpang dan staf. Bahkan, informasi terbaru menyatakan bahwa jumlah penumpang tak kurang dari 200 orang. Kapal Bulgaria dibuat pada akhir 1955 dan berlayar dari Kota Bulgar menuju Kazan.
Sejumlah korban selamat dan saksi lain menggambarkan bahwa badai tiba-tiba mengguncang ketika kapal berlayar. Akibatnya, kapal dua dek tersebut miring ke kanan dan terguncang hebat. Sesaat kemudian, kapal tersebut terbalik dan tenggelam dalam hitungan menit pada kedalaman 20 meter. Saat itu, tidak ada cukup waktu untuk menggunakan dua sekoci yang berada di atas geladak kapal. Air dengan cepat menenggelamkan kapal tersebut.
"Kami berharap masih ada sedikit ruang berisi udara sehingga penumpang bisa bernafas," ujar Kepala Cabang Kementerian Darurat Wilayah Volga Igor Panshin dalam siaran di stasiun televisi lokal.
Tetapi, Juru Bicara Kementerian Darurat Rusia Svetlana Lebedeva menyatakan bahwa sangat kecil kemungkinan para penumpang yang masih berada di dalam kapal berhasil selamat. Sejumlah korban ditemukan tewas oleh tim penyelam dalam keadaan masih mengenakan jaket pelampung. Itu membuktikan bahwa kapal tersebut tenggelam begitu cepat. Jadi, tak ada waktu bagi penumpang untuk menyelamatkan diri. "Karena geladak kapal tetap terbuka, air mudah sekali masuk dan kapal dengan cepat terbalik," jelas Lebedeva.
MOSKOW – Korban tenggelamnya kapal wisata Rusia di Sungai Volga pada Minggu lalu (10/7) terus bertambah. Laporan awal yang menyebut bahwa banyak
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan