Badai di Filipina Tewaskan 83 Orang
Senin, 28 September 2009 – 09:08 WIB
MANILA - Setidaknya 83 orang dilaporkan tewas, serta 23 orang lainnya masih hilang di ibukota Filipina, Manila dan daerah sekitarnya, usai badai yang menerpa kawasan itu. Sebagaimana diberitakan WSJonline, Senin (28/9) pagi WIB, badai tropis yang melanda selama kurang lebih 12 jam tersebut membawa hujan dengan curahan setara dengan hujan normal selama sebulan. Badai juga menimbulkan longsor serta banjir yang bahkan disebut-sebut terparah dalam 40 tahun terakhir.
Bencana alam ini dilaporkan menimbulkan gangguan pada sistem komunikasi, khususnya saluran telepon. Pasca badai yang berlangsung akhir pekan itu, Minggu (27/9) pagi waktu setempat, sejumlah helikopter angkatan udara pun tampak berseliweran melintasi kawasan bencana demi upaya penyelamatan. Beberapa tayangan TV lokal memperlihatkan sejumlah besar warga yang bertahan di atap-atap bus dan tempat ketinggian lainnya, di samping yang masih berada di tengah banjir dengan ketinggian air setidaknya sepinggang.
Baca Juga:
Perusahaan penyedia listrik mematikan aliran ke sebagian besar kawasn di Manila guna menghindari resiko korsleting. Sementara, meskipun hingga Minggu malam waktu setempat banjir dilaporkan sudah mulai surut, belum bisa dipastikan kapan kiranya kota berpenduduk sekitar 12 juta jiwa itu bisa kembali normal. Para pejabat pemerintah setempat sejauh ini mengaku sudah meminta bantuan internasional, selain juga meminta maaf karena masih terkendala dalam menyelamatkan sebagian warga.
"Kami tengah melakukan upaya terbaik guna menyelamatkan mereka yang masih terjebak di tengah kawasan banjir," ungkap Anthony Golez, juru bicara Badan Koordinasi Bencana Nasional, di Manila. Badan penanggulangan bencana itu juga melaporkan bahwa sejauh ini sudah lebih dari 5.100 orang berhasil diselamatkan oleh tim penyelamat yang terdiri dari personil polisi, militer dan sukarelawan.
MANILA - Setidaknya 83 orang dilaporkan tewas, serta 23 orang lainnya masih hilang di ibukota Filipina, Manila dan daerah sekitarnya, usai badai
BERITA TERKAIT
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich
- Terima Kekalahan, Kamala Harris Berharap Amerika Tak Menuju Era Kegelapan
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Donald Trump Menang, Israel Bakal Makin Brutal di Timur Tengah
- Dipastikan Menang Pilpres, Donald Trump Berjanji Akan Menyembuhkan Amerika