Badai Kembali Menerpa Filipina
Kamis, 25 Juni 2009 – 17:29 WIB

KORBAN - Filipina termasuk negara yang rawan diterpa badai besar di Asia, serta kerap menelan korban jiwa luar biasa banyak (ratusan hingga ribuan orang), seperti misalnya yang terjadi pertengahan tahun 2008 lalu. Foto: Reuters.
MANILA - Sebuah badai, yang oleh warga lokal dinamai Feria atau bernama resmi Topan Nangka, baru saja menerpa kawasan di Filipina, Kamis (25/6) dinihari. Sejauh ini, sebagaimana diberitakan situs CNN.com, 'baru' sekitar delapan orang yang ditemukan tewas, di samping 11 orang yang dilaporkan hilang. Namun sementara itu, kekhawatiran akan badai lainnya masih saja ada. Yang pasti, diberitakan juga bahwa akibat badai itu, sejak Kamis ini sekolah-sekolah sudah diliburkan, khususnya di wilayah Manila dan Cavite, serta di Provinsi Bataan dan Batangas. Pemberlakuan libur tersebut diumumkan secara resmi oleh pemerintah. Sebuah situasi gawat darurat yang mungkin sudah cukup lazim dijalani oleh warga negeri kepulauan itu, mengingat Filipina bahkan bisa dilanda badai hebat hingga 6-7 kali setahun.
Dilaporkan, badai yang cukup kuat itu juga telah memicu banjir, sebuah tornado (puting beliung), sekaligus bencana longsor. Setidaknya, demikian laporan yang disampaikan oleh para petugas tanggap bencana setempat, terkait badai yang tepatnya menerpa kawasan sekitar barat daya Subic tersebut. Subic sendiri adalah kota yang terletak sekitar 170 km sebelah barat Filipina.
Baca Juga:
Badan Kordinasi Bencana Nasional, sebagai institusi yang mengeluarkan laporan, juga menyampaikan bahwa badai tersebut terjadi tepatnya pada pukul 04.00 dinihari waktu setempat. Sementara kecepatan maksimal badai tersebut yang sempat tercatat adalah 34 mil per jam.
Baca Juga:
MANILA - Sebuah badai, yang oleh warga lokal dinamai Feria atau bernama resmi Topan Nangka, baru saja menerpa kawasan di Filipina, Kamis (25/6) dinihari.
BERITA TERKAIT
- Gempa M 7,2 Melanda Lepas Pantai Papua Nugini
- Gempa Myanmar, Korban Meninggal Dunia Mencapai 3.301 Orang
- Tornado Menyapu Amerika, 55 Juta Jiwa Terancam
- Trump Berulah, Macron Desak Perusahaan Prancis Setop Berinvestasi di Amerika
- Kanselir Jerman Sebut Donald Trump Merusak Tatanan Niaga Global
- Lebih dari 3.000 Orang Tewas Akibat Gempa Myanmar