Badai Sandy Renggut 17 Nyawa di AS

New York Gelap Gulita, 100 Rumah Ludes Terbakar di Kawasan Banjir

Badai Sandy Renggut 17 Nyawa di AS
Badai Sandy Renggut 17 Nyawa di AS
Sandy juga menyulut kebakaran hebat di sejumlah area di New York. Api menghanguskan sekitar 80 hingga 100 rumah di kawasan Queen pada Senin malam saat banjir menggenangi wilayah tersebut. Lebih dari 190 petugas pun dikerahkan untuk memadamkan kobaran api, termasuk di Breezy Point. Ancaman kebakaran susulan akibat badai itu diperkirakan masih akan terjadi.

Dibandingkan kota-kota besar lainnya di AS, New York mengalami kerugian terbesar. Kerusakan akibat Sandy di kota berjuluk Big Apple itu juga yang paling parah. Selama dua hari berturut-turut, jantung bisnis New York terpaksa tutup. Genangan banjir juga masih mendominasi bangunan World Trade Center. Transportasi di kota berpenduduk 8,3 juta jiwa itu pun lumpuh hingga kemarin.

"Badai (Sandy) menimbulkan kerusakan terparah pada jalur lalu lintas sepanjang 108 tahun sejarah sistem subway di kota ini," tutur Joseph Lhota, chairman Metropolitan Transportation Authority (MTA). Untuk kali pertama sejak menjabat sebagai petinggi MTA, dia mengaku kewalahan menghadapi amuk Sandy. Seluruh jalur subway di setiap sudut New York, menurut dia, tidak bisa berfungsi.

Selain jalur darat, Sandy juga melumpuhkan transportasi udara. Sejak Senin lalu, otoritas terkait telah menutup tiga bandara utama di kota tersebut. Selama dua hari, sedikitnya 13.500 jadwal penerbangan dibatalkan.

NEW YORK - Pemberlakuan situasi darurat di sejumlah negara bagian di Amerika Serikat (AS) terkait amuk Badai Sandy terbukti amat beralasan. Ancaman

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News