Badai Sandy Renggut 17 Nyawa di AS
New York Gelap Gulita, 100 Rumah Ludes Terbakar di Kawasan Banjir
Rabu, 31 Oktober 2012 – 05:05 WIB
"Semuanya kami batalkan semata-mata karena badai,"terang FlightAware. Karena badai masih akan menyapu dataran AS hingga hari ini, ribuan jadwal penerbangan lain juga berpotensi batal.
Pemerintah federal pun melaporkan kematian sekitar 17 orang akibat amuk badai itu kemarin. Dengan demikian, Sandy sudah merenggut total 86 jiwa sejak menghantam Kepulauan Karibia dan Bahama pekan lalu. Dampak badai yang begitu parah itu memaksa Presiden AS Barack Obama mendeklarasikan status bencana besar di dua wilayah di Negara Bagian New York. Yakni, Kota New York dan Long Island.
Keputusan Obama itu memungkinkan bagi pemerintah federal untuk mengalirkan dana bantuan ke dua kawasan yang menderita kerusakan terparah itu. Kerugian materi akibat Sandy belum bisa dipastikan. Namun, pemerintah pusat meramalkan bahwa kerusakan fisik akibat badai itu mencapai USD 10 miliar (sekitar Rp 96 triliun). Apalagi, Bursa Efek New York (NYSE) atau Wall Street terpaksa tutup sejak Senin lalu.
Negara Bagian New Jersey juga mengalami dampak tak kalah parah. Sebuah tanggul di kawasan Moonachie ambrol dan beberapa kota di sekitarnya terendam air.
NEW YORK - Pemberlakuan situasi darurat di sejumlah negara bagian di Amerika Serikat (AS) terkait amuk Badai Sandy terbukti amat beralasan. Ancaman
BERITA TERKAIT
- Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan, 38 Orang Tewas
- Penyelidikan Soal Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan Dimulai
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Tentara Israel Tempatkan Kotak Bahan Peledak di Dekat Rumah Sakit Gaza
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara