Badan Amil Zakat Swasta Lebih Kreatif

jpnn.com - MAKASSAR - Berbeda dengan BAZNAS Sulsel. Badan Amil Zakat Swasta lebih kreatif dalam menyalurkan dana zakatnya. Salah satu lembaga amil zakat, Dompet Dhuafa, memahami pentingnya penyaluran zakat dengan cara-cara yang fungsional.
Dompet Dhuafa, secara rutin menyalurkan dana hasil donasi untuk sektor ekonomi, pendidikan, dan sektor sosial lainnya. Manager Pendidikan Dhompet Duafa Makassar, Kartini, mengungkapkan, untuk sektor pendidikan, misalnya, lembaga itu baru saja memulai program baru, yakni Coaching Teacher.
"Kita bikin program pelatihan untuk guru-guru yang mengajar di sekolah-sekolah warga kurang mampu. Tahun ini kita target tiga kali dalam setahun. Guru yang kita latih sebagai penerima manfaat, sudah cukup banyak, dan tersebar di berbagai Provinsi, seperti di Timika, Kalimantan Timur, serta beberapa daerah tertinggal," kata Kartini seperti yang dilansir FAJAR (Grup JPNN.com), Minggu (20/7).
Menurut Kartini, Dompet Dhuafa yang mengelola Ziswaf (zakat, infak, sedekah dam wakaf), secara rutin melakukan pendampingan kepada para guru, mensupervisi, dan mengevaluasi proses training tersebut.
Di bidang ekonomi, kata dia, Dompet Dhuafa punya program yang disebut Institut Kemandirian. "Program ini berupa pemberian modal tanpa bunga kepad masyarakat. Tapi, pemberiannya dilakukan melalui proses survei, dengan melihat mereka yang benar-benar layak mendapat dana zakat ini," jelas dia. (mp7-sbi)
MAKASSAR - Berbeda dengan BAZNAS Sulsel. Badan Amil Zakat Swasta lebih kreatif dalam menyalurkan dana zakatnya. Salah satu lembaga amil zakat, Dompet
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku