Badan Atom Internasional Ungkap Fakta soal Program Nuklir Iran, Situasi Makin Rumit
jpnn.com - Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Sabtu (17/4), membenarkan pernyataan para pejabat Iran bahwa negara itu sudah memulai proses pengayaan uranium hingga kemurnian 60 persen di pembangkit nuklir atas tanah di Natanz.
Pergerakan itu memperumit pembicaraan --yang bertujuan menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran dengan negara-negara besar-- karena merupakan langkah dahsyat untuk memproduksi uranium tingkat senjata.
Iran sebelumnya mencapai pengayaan uranium 20 persen, dan itu sudah melanggar perjanjian nuklir, yang menyebutkan bahwa Iran hanya dapat melakukan pengayaan unsur kimia tersebut tidak lebih dari 3,67 persen.
Iran meningkatkan pengayaan hingga 60 persen untuk merespons ledakan yang menghancurkan peralatan di Pilot Fuel Enrichment Plant (PFEP) bawah tanah di Natanz. Teheran menuding Israel dan mengidentifikasi seorang buronan sehubungan dengan ledakan tersebut.
"Badan hari ini membenarkan bahwa Iran telah memulai produksi pengayaan UF6 hingga 60 persen... di Pilot Fuel Enrichment Plant (atas tanah) Natanz," kata IAEA melalui penyataan.
UF6 adalah uranium heksafluorida, yaitu bentuk uranium yang dimasukkan ke dalam sentrifugal untuk pengayaan.
Laporan rahasia IAEA kepada negara-negara anggota yang dilihat oleh Reuters menjelaskan informasi lebih rinci.
"Menurut keterangan Iran kepada Badan tersebut, tingkat pengayaan UF6 yang diproduksi di PFEP adalah 55,3 persen U-235. Badan itu mengambil sampel dari UF6 yang diproduksi untuk analisis destruktif guna memverifikasi tingkat pengayaan yang diumumkan oleh Iran. Hasil dari analisis ini akan dilaporkan oleh Badan tersebut pada waktunya," isi laporan itu.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Sabtu (17/4), membenarkan pernyataan para pejabat Iran bahwa negara itu sudah memulai proses pengayaan uranium
Redaktur & Reporter : Adil
- Lanjutkan Mandat PBB, KRI SIM-367 Resmi Menerima Bendera UN dari KRI DPN-365
- Komentari Kesepakatan Hamas-Israel, Imam Khameini Puji Keteguhan Palestina Melawan Zionis
- Afriansyah Noor Keluar dari PBB Setelah Kalah Pemilihan Ketum
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Hadiri Pembukaan Muktamar VI PBB di Bali, Viva Yoga Mauladi Sampaikan Harapan Ini
- Spanduk Dukungan Afriansyah Noor Jadi Ketum PBB Bertebaran di Muktamar VI