Badan Intelijen Australia Mengumumkan Sejumlah Profesi yang Jadi Target Mata-mata Asing
Wartawan, veteran militer dan tokoh-tokoh di bidang peradilan saat ini menjadi sasaran mata-mata asing di Australia pada tingkat yang "belum pernah terjadi" sebelumnya.
Dalam penilaian tahunan soal ancaman apa saja yang dialami oleh Australia, Direktur Jenderal Organisasi Keamanan Intelijen Australia (ASIO) Mike Burgess mengecam mengkritik sejumlah mantan personel militer yang lebih mementingkan uang dibandingkan negara dengan bekerja dengan rejim otoriter di negara lain.
"Berdasarkan apa yang dipantau ASIO, semakin banyak warga Australia yang menjadi sasaran mata-mata dan campur tangan asing dibandingkan masa-masa sebelumnya dalam sejarah Australia," kata Mike dalam pidatonya di Canberra, kemarin malam.
"Semakin banyak intelijen asing yang bersikap bermusuhan, lebih banyak mata-mata, lebih banyak yang jadi sasaran, lebih banyak bahaya, lebih banyak penyelidikan yang dilakukan ASIO, ASIO lebih banyak mendapat gangguan. Dari posisi saya, ini rasanya seperti pertempuran satu lawan satu."
"Ini artinya ASIO lebih sibuk dari pada sebelumnya. Lebih sibuk dari masa-masa lainnya dalam 74 tahun sejarah kita [ASIO]. Lebih sibuk dari zaman Perang Dingin, lebih sibuk dari 11 Septembe; lebih sibuk dari puncak kekhalifahan."
Dalam pidatonya, Mike menyebut "jaringan mata-mata" yang berhasil dibongkar oleh ASIO tahun lalu yang menurutnya "lebih besar dan lebih berbahaya" dibandingkan "sarang mata-mata" yang diungkapkan kepada publik dua tahun lalu.
Tanpa menyebut negara yang terlibat, bos ASIO mengatakan para mata-mata ini "tidak terdaftar" artinya mereka bekerja dengan diam-diam dan beberapa di antaranya sudah berada di Australia selama bertahun-tahun.
"Sangatlah jelas bagi kami jika mata-mata ini mendapatkan pelatihan yang bagus karena mereka menggunakan peralatan canggih untuk menutupi kegiatan mereka. Mereka bagus namun ASIO lebih bagus lagi."
Sejumlah profesi di Australia menjadi sasaran mata-mata asing, hingga sampai tingkat yang
- Kabar Australia: Pulau Kanguru Akan Jadi Rumah Bagi Koala
- Dunia Hari Ini: Pencarian Korban Tabrakan Pesawat dan Helikopter di AS Berlanjut
- Utak-Atik Anggaran, Maju-Mundur Ibu Kota Nusantara
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Mau Mendeportasi Mahasiswa yang Ikut Unjuk Rasa Pro-Palestina
- Dunia Hari Ini: Pesawat Air Busan Terbakar di Bandara Internasional Gimhae
- Dunia Hari Ini: Delapan Sandera Dalam Daftar Pembebasan Hamas Telah Tewas