Badan Intelijen Klaim Mata-mata Asing Gunakan Media Sosial untuk Memikat Warga Australia

Badan Intelijen Keamanan Australia (ASIO) mengeluarkan peringatan adanya upaya dari mata-mata asing yang memanfaatkan jejaring sosial untuk mengembangkan dan mencari target dalam kegiatan mereka.
Dalam kampanye publik pertama kalinya, ASIO berkolaborasi dengan mitranya dari organisasi intelijen internasional 'Five Eyes' untuk "think before you link" atau "berpikir sebelum anda terhubung".
Direktur Jenderal ASIO, Mike Burgess mengatakan badan-badan intelijen asing diketahui menargetkan warga Australia melalui media sosial, termasuk platform jejaring profesional, dengan harapan mereka dapat memberikan informasi yang bersifat sensitif atau rahasia.
"Mungkin terdengar seperti tidak mau berisiko atau paranoid, tetapi sebenarnya jika seseorang menawarkan sesuatu yang sangat bagus tapi Anda tidak benar-benar tahu siapa mereka, sebaiknya berhenti sejenak dan berpikir."
Dalam video kampanye berikut dijelaskan bagaimana mata-mata asing mencoba mendapatkan informasi dari seseorang yang menggunakan jejaring sosial untuk kalang profesional.

Tahun lalu, ASIO memperingatkan dalam laporan tahunannya jika "badan intelijen yang berseberangan [dengan Australia]" menggunakan media sosial untuk menargetkan orang-orang yang bekerja di sektor bisnis dan pemerintahan.
Di Amerika Serikat, mantan perwira CIA Kevin Mallory baru-baru ini dihukum akibat terlibat kegiatan spionase setelah direkrut melalui situs jejaring profesional LinkedIn.
Badan Intelijen Keamanan Australia (ASIO) mengeluarkan peringatan adanya upaya dari mata-mata asing yang memanfaatkan jejaring sosial untuk mengembangkan dan mencari target dalam kegiatan mereka
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia