Badan Karantina Pertanian Giring Bonsai Indonesia ke Eropa
jpnn.com, SEMARANG - Badan Karantina Pertanian melakukan grand launching ekspor bonsai ke Eropa.
"Ini merupakan ekspor bonsai terbanyak dan ekspor perdana yang proses eksportasinya berbasis In Line Inspection dan bersertifikat karantina secara elektronik (e-Cert)" ujar Kepala Badan Karantina Pertanian, Banun Harpini, saat melepas satu truk container yang berisi lebih kurang 1.617 pohon tanaman bonsai bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Selama ini perdagangan internasional bonsai hanya dilakukan antarindividu penggiat dan penggemar bonsai saja.
Karena itu tidak tercatat dalam data statistik sebagai komoditas ekspor.
Padahal saat ini Indonesia masuk jajaran tiga besar negara dengan komunitas bonsai terbesar dan berkualitas, selain Jepang dan China.
Potensi ekspor tanaman bonsai Indonesia cukup besar, mengingat bonsai Indonesia memiliki keunikan dan sangat diminati oleh negara-negara di Eropa.
Ekspor bonsai Indonesia dimulai pada 2010 dan terus meningkat seiring dengan permintaan negara mitra dagang dengan rata-rata ekspor per tahun berkisar antara 6.000 pohon sampai dengan 8.000 pohon.
Lebih dari 80 persen melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Saat ini Indonesia masuk jajaran tiga besar negara dengan komunitas bonsai terbesar dan berkualitas.
- Andi Amran Sebut Kalsel Berpotensi Produksi 5 Juta Ton Padi
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru