Badawi Tuding Oposisi Hina Kerajaan
Jumat, 20 Februari 2009 – 06:02 WIB
KUALA LUMPUR - Krisis politik di Malaysia terus memanas. Perdana Menteri Abdullah Badawi menuduh pihak oposisi telah menghina kerajaan. Penghinaan itu dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap konstitusi.
Persetruan tersebut berawal ketika majelis negara bagian Perak menolak kehadiran Kepala Menteri Zambry Abdul Kadir dan kabinetnya yang diutus langsung oleh raja negara bagian Perak (sultan). Utusan tersebut diketahui berasal dari koalisi pendukung pemerintah Barisan Nasional.
Penolakan tersebut sengeja dilakukan juru bicara majelis negara bagian Perak V Sivakumar. Dia adalah salah satu tokoh oposisi dari koalisi Aliansi Rakyat. Sultan Azlan Shah sebagai wakil dari kerajaan di Negara Bagian Perak telah memerintahkan Zambry dan kabinetnya bulan lalu untuk memecat seorang legislator dari Koalisi Kerakyatan (oposisi).
Keputusan itu diambil setelah tiga wakil rakyat dari pihak oposisi dianggap merusak dan mengubah pakem aturan tentang pembagian kekuasaan di majelis setempat. "Zamhry dan kabinetnya diutus secara resmi oleh Sultan. Mereka bisa dianggap tidak menghormati perintah sultan,’’ ujar Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi seperti dikutip Associated Press. Dia kemudian meminta agar perwakilan Barnas di Perak melaporkan pihak Sivakumar ke polisi.
KUALA LUMPUR - Krisis politik di Malaysia terus memanas. Perdana Menteri Abdullah Badawi menuduh pihak oposisi telah menghina kerajaan. Penghinaan
BERITA TERKAIT
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich