Badjoeri Akhirnya Dinonaktifkan
Sabtu, 17 April 2010 – 01:05 WIB
JAKARTA - Gubenur DKI Jakarta Fauzi Bowo akhirnya menonaktifkan Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Harianto Badjoeri. Langkah itu diambil sebagai buntut insiden berdarah dalam penertiban bangunan di lokasi makam Habib Hassan bin Muhammad Al Haddad alias Mbah Priok di Koja, Jakarta Utara, Rabu lalu (14/4).
"Untuk memudahkan pengusutan ini, saya putuskan untuk memberhentikan sementara kepala Satpol PP dari tugas dan semua operasi," ujar Fauzi Bowo dalam Rapat Paripurna Interpelasi DPRD DKI kemarin (16/4).
Dalam rapat paripurna itu, Foke --panggilan akrab Fauzi Bowo-- dicecar banyak pertanyaan terkait insiden berdarah tersebut. Dewan juga mempersoalkan kinerja Satpol PP. Dewan menilai mereka lebih mengedepankan kekerasan fisik saat melakukan penertiban. Karena itu, banyak anggota DPRD menuntut agar Harianto Badjoeri mundur. ?
Rapat paripurna digelar sejak pukul 15.30. Dari 94 anggota dewan, hampir 90 persen hadir. Hampir semua di antara delapan fraksi mempertanyakan keburukan kinerja Satpol PP dan alas an Pemprov DKI Jakarta melakukan penertiban.
JAKARTA - Gubenur DKI Jakarta Fauzi Bowo akhirnya menonaktifkan Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Harianto Badjoeri. Langkah itu
BERITA TERKAIT
- Keluarga Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Mengadu ke Polda Jateng
- 8 Rekomendasi IAGL–ITB untuk Kemandirian Energi & Minerba, Dany Amrul Dorong Peran Kampus
- BPBD Minta Warga yang Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur Segera Mengungsi
- BKKBN Sebut Program PASTI Telah Beri Manfaat Bagi 17.200 Peserta
- KAI Properti & Rumah BUMN Hadirkan Pelatihan Kewirausahaan untuk Guru di Malang
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Hujan, Masyarakat Diimbau Waspada