Bagaimana Citra SBY Setelah Menaikan BBM?
Senin, 24 Juni 2013 – 06:27 WIB
JAKARTA--Kebijakan menaikkan harga BBM seperti pisau bermata dua bagi citra Presiden SBY dan Partai Demokrat di mata publik. Riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny J.A. terakhir mengungkap, meski penolakan masyarakat tinggi terhadap kebijakan tersebut, pemberian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebagai turunan juga memiliki potensi meningkatkan electoral yang luar biasa. Survei juga berusaha menemukan tokoh yang dianggap paling berjasa dan berperan mendorong penerapan BLSM. Hasilnya, mayoritas publik masih menempatkan Presiden SBY di posisi teratas.
Berdasar hasil survei, terungkap bahwa publik yang kurang/tidak setuju sama sekali dengan adanya BLSM hanya 29,12 persen. Jumlah yang cukup setuju/sangat setuju mencapai 58,92 persen. Sisanya, sebanyak 11,96 persen, menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
Baca Juga:
"Relatif masih angka aman. Publik yang tidak setuju BLSM masih di bawah 30 persen," ujar peneliti LSI Adjie Alfaraby saat memaparkan hasil survei lembaganya di Kantor LSI Jakarta, Minggu (23/6). Dia menyatakan, mayoritas masyarakat yang setuju program pemberian uang tunai Rp 150 ribu per bulan kepada warga miskin seperti BLT pada 2008 itu tentu saja merupakan potensi electoral positif.
Baca Juga:
JAKARTA--Kebijakan menaikkan harga BBM seperti pisau bermata dua bagi citra Presiden SBY dan Partai Demokrat di mata publik. Riset Lingkaran Survei
BERITA TERKAIT
- Anak Buah Prabowo Ini Sebut Ibu Kota Negara Masih DKI Jakarta
- Pernyataan Terbaru Mendikdasmen Abdul Mu'ti soal Kenaikan Gaji, Honorer Bisa Senang
- Cara Indonesia Re Membangun Budaya Integritas dan Akuntabel
- Wujudkan Ruang Ibadah yang Nyaman, NIPPON PAINT Percantik 51 Musala di Jateng
- Kemendagri Bikin Acara Identitas Kependudukan Digital Sejalan dengan Asta Cita Prabowo
- Usut Kredit Fiktif Rp220 M, KPK Panggil Pihak BPR Bank Jepara Artha