Bagaimana Citra SBY Setelah Menaikan BBM?
Senin, 24 Juni 2013 – 06:27 WIB
Di bagian lain, survei juga mengungkap bahwa 79,21 persen publik kurang setuju/tidak setuju sama sekali harga BBM naik. Hanya 19,10 persen yang menyatakan cukup setuju/sangat setuju. Selebihnya, 1,69 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
Lebih lanjut, masih berdasar hasil survei, Presiden SBY menjadi pihak yang paling dipersalahkan atas kenaikan harga BBM tersebut. Yaitu, oleh 44,52 persen publik. Baru di bawahnya berturut-turut DPR (26,03 persen), menteri ESDM (7,88 persen), menteri keuangan (3,08 persen), lainnya (3,42 persen), dan tidak tahu/tidak jawab (15,07 persen).
Dari sisi partai politik, Partai Demokrat juga yang paling disalahkan publik (58,62 persen) atas kenaikan harga BBM. Total partai-partai lainnya hanya 15,52 persen dan sisanya, sebanyak 25,86 persen responden, menyatakan tidak tahu/tidak jawab. "Seperti halnya pihak yang paling berjasa, walaupun sejumlah partai lain getol ikut mendukung, tapi juga tidak terlalu dipersalahkan". (dyn/c6/fat)
JAKARTA--Kebijakan menaikkan harga BBM seperti pisau bermata dua bagi citra Presiden SBY dan Partai Demokrat di mata publik. Riset Lingkaran Survei
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Agun Gunandjar Sebut KPK Tersangkakan 2 Orang Baru di Kasus e-KTP
- Kalah Berulang Kali, Bang Zul Memaknai Buah Kebaikan Tak Harus Dipanen Langsung
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- Dukung Program Prabowo, Polisi Bersama Jurnalis Gelar Uji Coba Makan Siang Bergizi di Sekolah
- Kisruh di Apartemen Graha Cempaka Mas, Warga Ngadu ke Pj Gubernur Jakarta
- Anak Buah Prabowo Ini Sebut Ibu Kota Negara Masih DKI Jakarta