Bagaimana Jika Jam Pelajaran Agama Ditambah Saja?
jpnn.com, PONTIANAK - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Barat memiliki ide tersendiri untuk menanamkan budi pekerti terhadap para pelajar.
Yakni, dengan menambah jam mata pelajaran agama di sekolah.
Disdikbud Kalbar sudah mengusulkan ide itu kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Beberapa waktu lalu memang sempat terdengar kabar rencana penghapusan pendidikan agama di sekolah. Namun, hal itu sudah dibantah Kemendikbud. Saya juga berpendapat, seharusnya pendidikan agama itu bukan dihilangkan, justru harus ditambah,” kata Kadisdikbud Kalbar Alexius Akim, Jumat (16/6).
Akim menambahkan, pihaknya sudah mendapat kepastian tidak ada penghapusan pendidikan agama di sekolah.
“Agama itu tidak memandang spesifik hanya pada pelajaran, tetapi bagaimana pola penerapan dengan masyarakat juga harus bisa dilakukan,” jelas Akim.
Pelajaran agama apa pun, sambung Akim, bertujuan membuat sikap dan budi pekerti pelajar makin bagus.
“Sama halnya dengan mempelajari kitab suci. Siswa tidak hanya dituntut hafal kitab suci, tetapi juga pemaknaan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Akim.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Barat memiliki ide tersendiri untuk menanamkan budi pekerti terhadap para pelajar.
- Inovasi Kemandirian Kesehatan: Nucleopad, Solusi Cepat untuk Deteksi Penyakit Infeksi
- Dana Padanan Kedaireka Dukung Inovasi Kendaraan Listrik Demi Kemandirian Bangsa
- Lewat Program 2 Ini, Ribuan Siswa di Papua dan 3T Bisa Lanjutkan Pendidikan Berkualitas
- Kemendikbudistek Wujudkan Mimpi Anak Indonesia Lewat Beragam Program Beasiswa
- Peningkatan Kesejahteraan dan Kompetensi Guru Menjadi Pilar Penting Merdeka Belajar
- Kemendikbudristek Mempercepat Digitalisasi Pendidikan Lewat Platform Teknologi