Bagaimana Kabar Mata Uang Digital Bank Sentral? Begini Jawaban BI
jpnn.com, JAKARTA - Lama tak terdengar kabar soal mata uang digital bank sentral (CBDC), namun hari ini Bank Indonesia kembali membahasanya.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan CBDC bakal menjadi salah satu pembahasan dalam Presidensi G20 di Indonesia.
Menurut dia, BI akan melanjutkan pembahasan karena kebutuhan untuk mempercepat ekonomi dan keuangan digital.
"Tentunya dengan tetap konsisten sesuai kebijakan moneter dan stabilitas sistem keuangan yang mana BI akan tetap jalankan sesuai mandat," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam International Conference: Road to Indonesia G20 di Jakarta, Kamis.
Perry optimistis pembahasan mata uang digital bank sentral menjadi salah satu langkah percepatan digitalisasi, terutama dalam mendukung pemulihan ekonomi.
CBC juga dibidik mampu mendorong sistem pembayaran di area digital yang sangat diperlukan.
Perry menyatakan Indonesia akan menaruh perhatian tinggi dalam implementasi, sehingga bisa mengejar percepatan sistem pembayaran antar negara dan harmonisasi aplikasi open banking API.
"Termasuk protokol pertukaran data," beber dia.
Lama tak terdengar kabar soal mata uang digital bank sentral (CBDC), namun hari ini Bank Indonesia kembali membahasanya.
- Genjot Ekonomi di Perbatasan RI-Timor Leste, Bea Cukai Gelar Expo di PLBN Motaain
- Penyebab Utama Gelombang PHK Massal Terungkap, Industri hingga Ritel Terdampak
- Ahmad Luthfi: Jawa Tengah Butuh Pemimpin yang Bisa Hubungkan Semua Kalangan
- Pj Gubernur Kaltim Berbagi Pengalaman dengan Tamu 3 Negara soal Ekonomi
- Mengenal Skema Bipartit pada Penerapan UMP versi Apindo
- Sri Mulyani Buka-bukaan soal Peluang APBN Perubahan, Permintaan Prabowo?