Bagaimana Kabar Mata Uang Digital Bank Sentral? Begini Jawaban BI

Perry meyakinkan bahwa dua area tersebut sejalan dengan fokus BI dalam mengakselerasi kegiatan bank sentral sejak 2019 untuk percepatan pembayaran digital dalam mendorong ekonomi dan keuangan digital di Indonesia.
"Kebutuhan efisiensi dan kecepatan sistem pembayaran dapat membuka potensi besar pasar ritel dan UMKM Indonesia untuk meningkatkan inklusi keuangan dan mendukung pemulihan ekonomi," tutur Perry Warjiyo.
Kendati demikian, Perry menilai kemajuan digitalisasi transaksi pembayaran pun sudah banyak terjadi di tanah air.
"Contohnya, implementasi Quick Code Response Indonesian Standard (QRIS) lintas batas dengan Thailand serta standar nasional Open API pembayaran," ujar dia.
Tak hanya itu, Perry menyebut konsolidasi industri ekonomi digital juga telah dilakukan, mulai dari perbankan digital, financial technology (fintech), serta e-commerce.
"Nantinya kami juga akan kenalkan sistem pembayaran BI Fast, yang menjadi dasar inisiasi untuk lintas batas di ASEAN maupun global," ungkap Perry Warjiyo. (antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Lama tak terdengar kabar soal mata uang digital bank sentral (CBDC), namun hari ini Bank Indonesia kembali membahasanya.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Bitcoin Terkoreksi USD 80 Ribu, Peluang atau Ancaman bagi Investor?
- Tingkatkan Ekonomi Setelah Tsunami Selat Sunda, Istri Nelayan Produksi Aneka Olahan Laut
- Usut Korupsi Dana CSR BI, KPK Panggil Sejumlah Pihak Yayasan
- Sandiaga Uno: SI IKLAS jadi Awal Kebangkitan Ekonomi
- Ekonom Sebut Penghentian PSN Berisiko Picu Ketidakpastian Ekonomi
- Masjid Al Ikhlas di PIK, Perpaduan Ibadah dan Ekonomi Berkelanjutan