Bagaimana Masa Depan Industri Penerbangan Dunia Tanpa A380?
Jumat, 01 Maret 2019 – 14:00 WIB

Bagaimana Masa Depan Industri Penerbangan Dunia Tanpa A380?
Tantangan saat melakukan penelitian dan pengembangan A380 adalah pembengkakan biaya, sehingga tertunda dengan nilai mencapai AU$ 35 miliar, atau lebih dari Rp 350 triliun, sementara Boeing mengatakan bisnisnya akan mencapai 'break even point' dari proyek Dreamliner di tahun 2021 karena pengiriman 1.100 unit yang tertunda.
"Yang penting untuk diingat adalah menciptakan pesawat baru sangatlah mahal, dan sertifikasi pesawat baru juga sangat mahal, terutama untuk bahan dan sistem baru," kata Profesor Falzon.
Qantas, Air New Zealand dan Emirates dihubungi tetapi menolak berkomentar.
Ikuti berita-berita lainnya dari ABC Indonesia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo