Bagaimana Masalah Papua Barat di Dunia Internasional Saat Ini?
Pegiat dan akademisi Papua Barat yang sudah meninggal John Otto Ondawame menggambarkan situasi ini sebagai 'pembasmian kultural".
Bagaimana kelanjutannya sekarang?
Photo: Polisi Indonesia menjaga keamanan di sekitar lokasi tambang emas dan biji besi Freeport di Timika. (Reuters: Muhammad Yamin )
Sulit dikatakan.
Di tahun 2017, Benny Wenda mengatakan dia sudah menyerahkan petisi yang sama yang ditandatangani 1,8 juta orang kepada Komisi Khusus PBB Untuk Dekolonisasi, namun tidak jelas apakah komite tersebut benar-benar menerima dokumen petisi.
Sekarang, Wenda yang didampingi oleh delegasi dari Vanuatu di Jenewa, dan dilaporkan menyerahkan dokumen petisi kepada Komisi HAM PBB dan bukannya komite dekolonisasi.
Kepada ABC, Wenda mengatakan dia berharap petisi baru ini yan diberikan kepada komisi lain di PBB akan memberikan dampak yang berbeda.
"Kami berharap bahwa dia akan memberikan petisi itu kepada Sekjen PBB untuk mengkaji lagi referendum tahun 1969 dan memberikan kesempatan kepada warga Papua Barat menentukan nasib sendiri."
Namun pejabat Istana Kepresidenan Indonesia mengatakan minggu ini bahwa "PBB akan menghormati kedaulatan wilayah Indonesia."
Awal pekan ini, sebuah petisi yang ditandatangani oleh lebih dari 1,8 juta orang yang menyerukan adanya referendum kemerdekaan di Papua Barat telah diserahkan kepada Kepala Komisi HAM PBB Michelle Bachelet.
- Mengenal Jaringan Internasional Rantastia Nur Alangan, Oh Ternyata
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Dituding Jenderal Gadungan, CEO UIPM Tunjukkan Bukti Undangan Resmi PBB
- Komnas HAM Ungkap Aktor Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Oh Si Rambut Kuncir
- Kemendagri Dukung Vitalis Yumte Perihal Proyek Perubahan ‘Kitong Pantau Otsus’